Selasa, 30 Agustus 2011

Edisi Lebaran (1)


Tragedi Kue Kastengel
Oleh Arie Rachmawati



 Ass.Wr.Wb
Bulan puasa berjalan di ujung akhir Ramadhan, keesokan hari adalah hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri. Memiliki makna yang dalam yaitu terlahirnya kembali jiwa kita nan suci seperti lahirnya seorang bayi dari rahim seorang ibu, tidak memiliki dosa sesama insan bernyawa dengan syarat kita saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan diri kita, serta mengikhlaskan khilaf kesalahan orang lain dengan tulus.

Tetapi bagi anak-anak kecil seusia saya waktu itu hari raya atau lebaran adalah hari pertama bersilahturahmi dengan memakai baju baru, sandal baru dan menikmati sajian masakan khas lebaran dan tentu kue kering Kaastengels yang hanya bisa dinikmati setiap hari raya tiba. Sejarahnya kue itu menjadi favorit keluarga saya, saya benar-benar tidak ingat. Seingat saya itu kue wajib dan nenek saya menyebutnya dalam bahasa Madura, "Kue na oréng Landè, acen tak nyaman."  yang artinya kuenya orang Belanda, asin nggak enak. Benar kue itu sangat asin dilidah, dan untuk mendapatkan sekaleng keju Kraff (bukan kotak seperti saat ini) dulu sangatlah susah, hanya satu toko kue yang menjual keju import dari luar negeri, begitu juga dengan keju tua berbentuk merah seperti buah apel itu. Menurut saya, lebaran tanpa kue itu serasa lebaran belum afdol.

Waktu itu saya masih sekolah dasar sekitar kelas empat atau lima. seperti tahun-tahun sebelumnya saat menjelang lebaran tiba. Mama selalu membuat kue di rumah tante saya bernama tante Ninik, tinggalnya di pemukiman pedagang di daerah Wetan Pasar. Tante saya itu memang penjual kue dan menerima pesanan kue. Rutinitas tahunan membantu membuat kue adalah kenikmatan yang ditunggu oleh saya, terutama saat menguasi kue dengan pulasan kuning telur serasa melukis.

Hari itu, setelah semua kue kastengel kelar dan siap di bawa pulang ke rumah di desa Baratan. Perjalanan dari Wetan Pasar harus menempuh dua kendaraan umum, pertama dengan becak kemudian dilanjut dengan colt (semacam angkutan umum). Waktu naik becak, saya duduk di sebelah kanan, dan Mama di sebelah kiri dengan memangku kue-kue kering itu juga beberapa kantong belanja di letakkan di dekat kaki.

Udara gerah, panas terik tak mengahalangi puasa yang kami jalani. Becak melaju hingga depan masjid Agung Baitul Amin depan alun-alun kota Jember, entah kenapa tiba-tiba saya menoleh ke arah belakang dan ada mobil tepat di belakang becak kami dengan kecepatan tinggi dan.....semua menjadi gelap. Maakk bruuukkk gedubrakan, seperti dalam tempurung dan serasa ditarik sesuatu, bau aspal dan wajah menyatu dan kejadian itu begitu cepat.
Tiba-tiba banyak orang menolong membuka becak yang tertutup di jalanan itu. Selanjutnya saya melihat kue-kue kering pada remuk dan tas kantong berantakan di jalan dan Mama pingsan.  
Inna ma'al usri yusro, disetiap kesusahan/kesempitan pasti ada kemudahan. Mobil yang menabrak itu telah lari begitu saja. Tetapi ada mobil penolong yang mengantarkan kami ke rumah sakti. Mama harus opname sehari dan mendapat jahitan di kening dekat matanya.

Tak lama mobil penolong itu mengantarkan saya ke rumah. Terlihat Bapak sangat kaget dengan wajah saya berlumuran darah dengan keadaan saya menangis tanpa jelas bercerita, untungnya dibantu bapak penolong itu dan akhirnya Bapak menyusul ke rumah sakit di Patrang. Lumuran darah itu bukan berasal dari wajah saya, namun rupanya menempel saat saya memeluk Mama yang wajahnya penuh lumuran darah. Kue Kastengel masih bertaburan di jalanan itu.

Lebaran tahun itu tak ada lagi kesibukan Mama menyiapkan kain kebaya dan sanggulnya, tak ada lagi rangkain bunga di ujung ruangan, tak ada lagi sajian kue kastengel di atas meja, walau kami bertiga memakai baju dan sandal baru. Kejadian itu sangat membekas hingga saat ini ketika saya membuat kue itu sendiri peristiwa puluhan tahun itu seakan mengiringi gemulainya tangan saat membuat adonan.

Lebaran tak harus dalam suka cita, dalam keadaan duka pun harus disyukuri karena yang menjadi korban dalam musibah itu adalah kue-nya orang Belanda itu, bukan saya atau Mama menjadi korban tabrak lari. Hingga kini becak itu belum dibayar dan kejadiannya berlalu. Semoga Allah mengampuni kami dan tukang becak itu memaafkan kami. Musibah dan rejeki adalah rahasia Illahi.

Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1432 H
قَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْ
Minal Aidzin Wal Fa'Idzin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Wassalamualaikum Wr Wb
arie rachmawati

Minggu, 21 Agustus 2011

Edisi Ramadhan (10)


120 KUNCI SURGA
(dari buku "120 Kunci Surga - Qur'an & Sunnah
Oleh Thaha Abdullah 'Afifi)


Assalamualaikum Wr Wb
Dalam catatan ke sepuluh kali ini saya mengambil kutipan dari buku dengan judul yang sama seperti diatas. Penjabarannya sangat detai dan jelas. Namun saya sebagai pembuka tulisan tsb ada 120 Kunci Pintu Surga, hanya berupaya bahwa Allah SWT itu sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa bertaubat. Setiap insan insani beriman pasti akan mengingikan nikamtnya kehidupan dalam surganya Allah itu. Adapun kunci-kunci memasuki surga tidak hanya tertera dalam buku tsb, namun masih banyak, yakni setiap amal shaleh dan setiap pelaksanaan perintah Allah dan larangan-Nya. Begitu juga perintah dan larangan rasul menjadi penyebab selamatnya kita dari neraka, seperti jaminan Allah yang diungkapkan dalam ayat suci-Nya :
"Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang baik (surga) dan tambahannya..."  
(QS Yunus: 26)

Marilah kita simak garis besarnya dulu seperti yang tertulis dibawah ini. Insya Allah bila ada waktu luang saya akan menuliskan dengan jelasnya apa-apa yang telah tertera pada setiap kunci-kuncinya sebanyak seratus dua puluh kunci surga itu.
KUNCI-KUNCI SURGA MENURUT AL-QUR'AN sbb :
  • Kunci 1-2 : Iman dan Amal Shaleh
  • Kunci 3 : Taqwa
  • Kunci 4 : Mentaati Allah SWT dan Rasulullah SAW
  • Kunci 5-6 : Hijrah dan Jihad dengan jiwa dan harta
  • Kunci 7-10 : Mendirikan shalat, membayar zakat, beriman kepada para rasul dan memberi pinjaman yang baik kepada Allah
  • Kunci 11-17 : Memenuhi janji kepada Allah, menjalin hubungan sebagaimana perintah Allah, takut akan baik buruknya penghisaban, sabar mencari ridha Allah, mendirikan shalat, berinfak di saat senang dan susah, serta mencegah kejahatan dengan kebajikan
  • Kunci 18 : Taubat
  • Kunci 19-27 : Amalan-amalan "Ibadur Rahman"
  • Kunci 28 : Istiqamah
  • Kunci 29-36 : Sifat-sifat Orang yang melakukan Shalat
  • Kunci 37-39 : Memenuhi Nazar, Takut kepada Hari Kiamat dan Memberi Makan kepada Orang yang membutuhkan.
  • Kunci : 40 : Tenteram dengan Dzikirullah
KUNCI-KUNCI SURGA MENURUT AS-SUNNAH sbb :
  • Kunci 41-45 : Ibadah yang Ikhlas, Shalat, Zakat, Shaum dan Haji
  • Kunci 46-49 : Shalat Wajib, Shaum Ramadhan, Menghalalkan yg halal dan mengharamkan yang haram
  • Kunci 50 : Menuntut Ilmu
  • Kunci 51-52 : Meninggalkan Pertengkaran dan berakhlak uhur
  • Kunci 53-54 : Shalat Dua Rakaat setelah adzan, dan Selalu punya wudhu
  • Kunci 55 : Shalat Dua Rakaat setelah Wudhu
  • Kunci 56 : Adzan
  • Kunci 57 : Membangun Masjid
  • Kunci 58 : Menyingkirkan kotoran dan hal-hal yang mengganggu dari masjid
  • Kunci 59 : Pergi ke masjid pada pagi dan sore hari
  • Kunci 60 : Banyak Sujud
  • Kunci 61 : Shalat Sunnah Qabliyah dan Ba'daiyah
  • Kunci 62-65 : Menyebarkan Salam, Member Makan, Bersilahturahmi, dan Shalat Malam
  • Kunci 66 : Membaca Ayat Kursi setia usai shalat
  • Kunci 67-69 : Memudahkan atau memurahkan dalam urusan jual beli dalam berperkara serta member keputusan
  • Kunci 70 : Jujur dalam berdagang
  • Kunci 71-76 : Berkata Benar, Menepati janji, menunaikan amanat, menjaga kemaluan, menundukkan pandangan dan menahan tangan.
  • Kunci 77-79 : Wanita yang menunaikan shalat lima waktu, memelihara kemaluannya, dan mentaati suami
  • Kunci 80 : Mendidik anak perempuan
  • Kunci 81 : Sabar atas kematian anak
  • Kunci 82-84 : Adil, Kasih Sayang dan Iffah
  • Kunci 85 : Kasih sayang terhadap binatang
  • Kunci 86-87 : Melakukan kebajikan dan menahan diri dari menyakiti orang lain
  • Kunci 88 : Memelihara Kemaluan
  • Kunci 89-91 : Memberi orang yang bakhil, menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan, dan member maaf
  • Kunci 92 : Berbakti kepada Ibu secara khusus
  • Kunci 93 : Mengasuh anak yatim (menyayanginya dan menafkahinya)
  • Kunci 94 : Tidak menyakiti tetangga
  • Kunci 95 : Mengunjungi saudara karena Allah
  • Kunci 96 : Menyingirkan benda yang menganggu dari jalan
  • Kunci 97 : Takut kepada Allah
  • Kunci 98 : Sabar saat mengalami kebutaan
  • Kunci 99 : Istiqfar
  • Kunci 100 : Shalat Malam
  • Kunci 101-103 : Shaum, Memberi makan fakir miskin, mengantar jenazah dan menjenguk yang sakit
  • Kunci 104 : Shaum
  • Kunci 105-106 : Haji dan Umrah
  • Kunci 107 : Jihad Fi Sabilillah
  • Kunci 108 : Mohon mati syahid fi sabilillah
  • Kunci 109 : Membaca Al-Qur'an
  • Kunci 110-112 : Tidak sombong, tidak punya utang, dan tidak Ghulul (mengambil jatah sebelum dibagi)
  • Kunci 113 : Mati Syahid Fi Sabilillah
  • Kunci 114 : Membaca Qul Huwallahau Ahad (surrah Al Ikhlas)
  • Kunci 115 : Membaca Laa Ilaaha Illallaah
  • Kunci 116 :  Membaca Subhanallah, Al Hamdulillah, Laa Ilaaha Illalaah Wallaahu Akbar, dan La haula Wala Quwwata Illa Billah
  • Kunci 117 : Memuji Allah SWT saat susah dan senang
  • Kunci 118 : Dzikir setelah shalat
  • Kunci 119-120 : Memakan yang halal dan mengamalkan sunnah dan menjauhkan diri dari menyakiti orang
 Semoga ke-120 kunci diatas menjadi gambaran untuk kita bahwa kita dapat memliki salah satu kuncinya untuk membuka pintu surga tentunya dengan ridha Allah SWT. Puasa Ramadhan tinggal beberapa hari lagi sekiranya masih ada waktu untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala pada bulan penuh barokah ini. Yaa Allah jadikan kami kepada golongan orang-oranga atau umat-Mu yang bersyukur dalam keadaan lapang dan sempit dalam keadaan suka dan duka, Aamin YRA.

Marhaban Yaa Ramadhan


Wassalamualaikum Wr Wb
arie rachmawati

Edisi Ramadhan (9)




KEUTAMAAN TAUBAT
(diambil dari buku "Kisah-Kisah Orang Bertaubat"
karya Ali Mir Khalaf Zadeh)


Assalamualaikum Wr Wb
Orang yang paling dicintai Allah SWT adalah orang yang bertaubat dari dosa-dosanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat " (QS.Al-Baqarah : 222)

Rasulullah saw, bersabda, "Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah."  Imam Muhammad Al-Baqir -salam atasnya- berkata, "Apabila seseorang kehilangan seekor unta beserta perbekalannya di kegelapan malam, kemudian dia menemukannya kembali, alangkah bahagianya dia. Ini sama seperti manusia yang kehilangan jalan kebenaran, melakukan perbuatan dosa serta kemaksiatan, dan sekarang bertaubat kepada Allah SWT. Maka, Allah SWT jauh lebih senang kepadanya daripada orang-orang bertaubat lainnya."

Dalam kesempatan lain, beliau berkata, "Allah SWT, lebih senang kepada taubatnya hamba-Nya ketimbang senangnya seorang pria mandul yang akhirnya beroleh anak, orang yang menemukan kembali barangnya yang hilang, atau orang yang kehausan dan mendapat barangnya hilang, atau mendapatkan air (alangkah bahagianya mereka yang beroleh keturunan, menemukan kembali barangnya yang hilang, atau mendapatkan air minum). Begitu pula dengan Allah SWT ketika melihat hamba-Nya bertaubat; Dia jauh lebih senang, melebih kesenangan mereka. sebab, Allah sangat mencintai hamba-Nya.

Syahid Ayatullah Dasteghib-semoga ridha Allah tercurah atasnya-dalam kitabnya al-Isti'adzah mengisahkan :

Setelah melaknat umatnya dan semua orang kafir ditelan banjir, datanglah kepada Nabi Nuh as berprofesi sebagai pembuat tembikar. Beliau selalu membuat tembikar dari tanah liat dan menjualnya setelah kering. Malaikat itu lantas membeli satu demi satu tembikar itu dan memecahkannya di hadapan beliau. Melihat itu, Nabi Nuh as tidak terima dan marah kepada sang pembeli seraya berkata, "Apa yang kau lakukan?"  Malaikat itu berkata, "Ini tak ada hubungannya dengan-mu. Aku telah membelinya dan terserah akan kuapakan barang ini!"

Nabi Nuh berkata, "Benar, tapi tembikar itu aku yang membuatnya."
Malaikat itu berkata, "Tembikar-tembikar ini memang engkau yang membuatnya, tapi bukan engkau yang menciptakannya. Begitu barang-barang ini kupecahkan, engkau marah padaku. Lantas, mengapa engkau melaknat umatmu sehingga semuanya binasa, padahal Allah telah menciptakan hamba-hamba-Nya dan mencintai mereka."  Setelah peristiwa ini, belaiua senantiasa menangis dan karena itulah beliau disebut Nuh.

Maksud kisah ini, Allah SWT sebagi Pencipta menyayangi makhluk-Nya. Allah SWT menegur nabi-Nya, "Mengapa engkau laknat umatmu, sehingga mereka binasa?"  Allah melakukan ini sebagai bentuk kasih sayang kepada hamba-Nya. Dalam Al-Qur'an, Allah mengingatkan dengan berpesan kepada umat manusia agar tidak termakan tipudaya setan. Benar, dunia adalah tempat tipu muslihat, dan setan adalah musuh (manusia).

Ayat dan riwayat ini mengisahkan bahwa Allah SWT senang kepada manusia yang setelah berdosa dan bermaksiat, menyesali perbuatanya serta datang ke "rumah" al-haq dan bertaubat. Sebab, Dia sangat mencintai manusia dan tak senang melihat hamba-Nya ini tergelincir ke dalam api neraka.
Andai luthf-Mu tiada, maka pancarkanlah sinar-Mu
Di manakah pikiran dan harta karun rahasia itu?
Harta karun rahasia itu menyimpan rahasia-Mu
Menyimpan beratus misteri di dadanya.
Namun pabila luthf-Mu tiada
Seseorang takkan mendapatkan harta karun itu
Selain beratus derita berupa uang recehan
Karna di tiap harta karun, Kau punya beratus simpanan
maka aku tak ingin Kau biarkan aku kecewa
Di jalan harapan nan berliku ini
Aku hanya berharap luthf-Mu, bukan selainnya

Semoga tulisan kali ini bermanfaat untuk kita. Senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan bertaubatlah sebelum malaikat maut menjemput kita. Semoga kita termasuk dalam kasih sayang-Nya, amin yra.

Marhaban Yaa Ramadhan

Wassalamualikum Wr Wb
arie rachmawati




Edisi Ramadhan (8)

D Z I K I R
Disalin dari tulisan "Cinta Dzikir"
dengan judul "Berdzkir Kepada Allah SWT, dalam setiap waktunya"
oleh : Oding Hafsy




Assalamulaikum Wr.Wb
1. Bedzikir (ingat) kepada Allah swt. Adalah suatu dasar ibadah kepada Allah swt. Karena hal tersebut adalah suatu tanda hubungan antara hamba dengan Tuhannya dalam setiap waktunya dan keadaannya, dari Aisyah Ra. Ia berkata: “Adalah Rasulullah saw. senantiasa mengingat Allah Swt. Dalam setiap waktunya”. (HR. Muslim).
Keterikatan seorang hamba dengan Allah Swt. Adalah suatu kehidupan, berlindung kepada-Nya adalah suatu keselamatan, mendekat kepada-Nya adalah suatu keberuntungan dan kerelaan, dan menjauh dari-Nya adalah suatu kerugian dan kesesatan.

 2. Ingat kepada Allah swt. Adalah suatu pembeda antara seorang mukmin dan seorang munafik, karena sifat orang munafik ialah kurang mengingat Allah swt.

3. Setan tidak akan bisa mengalahkan manusia kecuali jika manusia tersebut lalai dari mengingat Allah swt., karena mengingat Allah Swt adalah suatu pelindung yang dapat menjaga manusia dari tipu daya setan. Sebab setan sangat senang jika seorang manusia lalai dari mengingat Allah swt.

4. Dzikir adalah suatu jalan untuk meraih kebahagian, Allah Swt. Berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah swt. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar Ra’d: 28).

5. Harus senantiasa mengingat Allah Swt., karena seorang muslim tidak akan menyesali atas sesuatu kecuali waktu berlalu darinya di dunia tanpa mengingat Allah swt. , yang di maksud dengan “senantiasa mengingat Allah swt. Adalah senantiasa terhubung dengan Allah Swt.”.
imam an Nawawi mengatakan: ulama sepakat bahwasanya boleh mengingat Allah swt. Dalam hati atau dengan lidah bagi orang yang sedang dalam keadaan tidak suci, junub, haid dan nifas yaitu dengan bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil , bershalawat kepada Rasulullah saw. dan berdo’a, kecuali membaca Al Qur’an.

6. Barangsiapa yang mengingat Allah Swt. Maka Allah swt-pun akan mengingatnya, Allah Swt. Berfirman, yang artinya: “Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kamu kepada-Ku, dan jangan kamu mengingkari nikmat-Ku”.  
(QS. Al Baqarah: 152).
Jika seorang manusia sangat senang dan bahagia sekali jika mendengar kabar bahwa seorang raja atau penguasa menyebut namanya di tempat pertemuannya dan memujinya, maka bagaimana keadaannya (bahagianya) jika yang menyebutnya adalah Allah swt. Raja daripada Raja?

7. Yang di maksud dengan mengingat Allah Swt. Bukan berarti dengan mulut berkomat kamit membaca dzikir sementara hati lalai dari mengingat Allah Swt. dan taat kepada-Nya, maka berdzikir dengan lidah dengan kalimat-kalimat (zikir-zikir) yang dia ucapkan harus di barengi dengan penghayatan, Allah Swt. berfirman, yang artinya:
 “ Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.
(QS. Al A’raaf: 205).

Maka oleh karena itu seorang manusia harus menghayati apa yang ia ucapkan, sehingga terkumpul antara dzikir hati dan lidah agar senantiasa seorang hamba terhubung dengan Tuhannya baik lahir dan batin.

Semoga salinan tulisan dari milis sebelah "Cinta Dzikir" ini bermanfaat untuk kita, Marilah kita senantiasa berdzikir agar mengingat Allah swt dalam kondisi apapun, dalam keadaan suka dan duka, dalam keadaan lapang dan sempit. Semoga dengan berdzikir kita senantiasa dalam lindungan-Nya dan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bersyukur, amin yra.

Marhaban Yaa Ramadhan

Wasslamualaikum Wr.Wb
arie rachmawati

Edisi Ramadhan (7)

Ia Masuk Surga, Padahal Tak Pernah Shalat
(dari buku dengan judul yang sama karya Badiatul Muchlisin Asti)




Assalamulaikum Wr.Wb,

Diriwayatkan, tatkala Rasulullah saw mengadakan pengepungan terhadap beberapa benteng Khaibar, datang seorang pengggembala yang berwajah hitam bersama kambing-kambing gembalaannya. Ia adalah seorang pekerja yang bekerja dengan orang-orang Yahudi di benteng itu sebagai orang upahan. Ia berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, paparkan kepadaku apa itu islam?"  Lantas, Beliau memaparkannya seara panjang lebar tentang seluk beluk Islam. Karena kagum, maka orang itu pun masuk Islam.

Tatkala sudah masuk Islam, ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini seorang upahan yang bekerja pada pemilik kambing-kambing ini sebagai amanat bagiku. Apa yang seharusnya aku perbuat?"

"Lemparkan pasir kewajah-wajahnya, pasti ia akan kembali ke tuannya,"  jawab Rasulullah.
Maka, si penggembala berkulit hitam ini mengambil segenggam kerikil, lalu melemparkannya ke wajah kambing-kambing tersebut seraya berkata, "Pulanglah, pulanglah ke tuan kalian. Demi Allah. aku tidak akan pernah sudi lagi menemani kalian."  Maka, secara ajaib kambing-kambing itu pun pertgi secara bergerombol seakan ada orang yang menggiringnya, hingga semuanya masuk ke benteng itu.

Setelah itu, si penggembala maju ke arah benteng itu untuk ikut serta berperang bersama kaum muslimin. Namun ia terkena lemparan batu keras yang kemudian merengut nyawanya, padahal ia belum sempat shalat untuk Allah walaupun satu rakaat pun.

Kemudian jenazah si penggembala itu dibawa ke samping Rasullulah saw dalam keadaan kondisi tertutup dengan pakaian yang terlilit. Lalu, Beliau yng ketika itu bersama sebagian para sahabatnya menoleh ke arahnya kemudian berpaling. Para sahabat heran dan lantas berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa engau berpaling darinya?"

Beliau segera menjawab, "Sesungguhnya ia sekarang bersama istriya, bidadari jelita yang sedang menggerak-gerakkan badannya untuk menghilangkan debu yang menempel." 

Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua. Amin YRA.

Marhaban Yaa Ramadhan
Selamat menunaikan ibadah puasa hari ke 18
Semoga amal ibadah kita diridhoi oleh Allah swt, amin yra.


Wassalamualaikum Wr.Wb
arie rachmawati

Rabu, 17 Agustus 2011

P u i s i k u :

...


Dirgahayu Bangsa Indonesia ke 66
17 Agustus 1945-2011

smOga bukan sekedar perayaan semata
usia yang terpuruk
harus bangkit
dan
menghargai perjuangan
para pahlawan kemerdekaan kita
saat bambu runcing berujung darah
dengan peluh semangat'45
jangan dianggap masa lalu dan berlalu
anak cucu kita
harus menghargai perjuangan itu
anak cucu kita harus bangga
pada bangsa Indonesia..
tanah air beta
...

Edisi Ramadhan (6)


Berkah Membaca Bismillah
(dari buku "Ia Masuk Surga Padahal Tak Pernah Shalat" karya Badiatul Muchlisin Asti)


Assalamualaikum Wr Wb
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik, tidak mau mengerjakan kewajiban agama, dan tidak mau bebuat kebaikan.

Perempuan itu memiliki kebiasaan yang sangat terpuji. Ia tak pernah lupa membaca Bismillah setiap kali hendak berbicara. Begitu juga setiap kali ia hendak memulai mengerjakan sesuatu, senantiasa didahului dengan membca Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap istrinya itu dan sering memperolok-olok istrinya.

Suaminya berkata sambil mengejek, "Huuh Bismillah, Bismillah. sedikit-sedikit Bismillah."  Menanggapi ejekan suaminya, perempuan tua itu diam saja, sama sekali ia tidak marah, sebaliknya ia berdoa kepada Allah swt, supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Diam-diam suaminya memiliki rencana buruk. "Aku akan membuat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu," bisik hati suaminya suatu ketika.

Pada waktu yang telah ditentukan, sang suami pun mulai melancarkan rencananya. Mula-mula ia memberikan uang yang banyak kepada istrinya dengan berkata, "Simpanla uang ini."  Istrinya menerima uang itu da menyimpannya di tempat yang aman di dalam rumahnya. Suaminya melihat tempat di mana uang itu disimpan oleh istrinya, kemudian dengan diam-diam, suaminya mengambil uang itu dan memindahkannya ke tempat lain yang jauh di belakang rumahnya.

Beberapa hari kemudian, ia memanggil istrinya dan berkata, "Berikan padaku uang yang aku berikan kepadamu dulu,karena uang itu akan aku pergunakan untuk suatu keperluan."

Perempuan tua itu bergegas menuju tempat ia menyimpan uang dengan diikuti oleh suaminya. dengan berhati-hati perempuan tua itu membuka dengan tak lupa terlebih dahulu membaca Bismillahirrahmanirrahim. Dan ketika tempat penyimpanan uang terbuka. alangkah terperanjatnya suaminya ketika melihat uang itu masih utuh di tempatnya, padahal sebelumnya ia telah memindahkannya ke tempat lain.

Ternyata, tanpa mereka ketahui, Allah swt, telah mengirim pertolongan sebagai berkah bacaan Bismillah yang selalu diucapkan oleh perempuan tua itu, dengan mengirim malaikat Jibril untuk mengembalikan uang yang tlah dipindahkan suaminya ke tempat asalnya semula.

Melihat keajaiban itu, sang suami merasa bersalah dan mengakui segala perbuatannya kepada istrinya. Seketika itu juga, ia beraubat. Sejak saat itu, ia taat mengerjakan perintah Allah, dan ia juga membaca Bismillah apabila hendak memulai mengerjakan sesuatu seperti yang dilakukan istrinya.

Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua. Amin YRA.

Marhaban Yaa Ramadhan


Wassalamualaikum Wr.Wb,
arie rachmawati

Edisi Ramadhan (5)

Wasiat Seorang Suami
(Dari Buku "Ia Masuk Surga, Padahal Tak Pernah Shalat" oleh Badiatul Muchlisin Asti)

Suatu hari, ada seorang sahabat Rasulullah saw, yang meninggal dunia. Seperti yang telah biasa dilakukan ketika salah seorang sahabatnya meninggal dunia, Rasulullah saw mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Sepulangnya dari kuburan, Rasulullah saw, menyempatkan singgah ke rumah duka untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rasulullah saw, bertanya, "Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?"
Istri almarhum menjawab, "Saya mendengar dia mengatakan sesuatu di antara dengur napasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal, ya Rasulullah."
"Apa yang dikatakannya?" tanya Rasulullah.
"Saya tidak tahu, ya Rasulullah saw. Apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah rintihan pedih karena dahsyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."
"Bagaimana bunyinya?" desak Rasulullah saw.
"suami saya mengatakan, "Andaikata lebih jauh lagi...andaikata yang masih baru...andaikata semuanya..." hanya itulah yang tertangkap, sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?" kata sang istri.

Rasulullah saw, tersenyum mendengarnya, kemudia Beliau berkata, "Sunggu yang telah diucapkan suamimu itu tidak keliru." Kemudia Beliau menceritakan kisah yang dialami suaminya.

"Kisahnya begini," kata Rasulullah mulai bercerita.
"Pada suatu hari ia bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat Jum'at. Di tengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk jalannya karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan napas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal salehnya itu, lalu ia pun berkata "Andaikan lebih jauh lagi." Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih jauh lagi, pasti pahalanya akan lebih besar lagi. Begitu maksudnya," kata Nabi.

"Ucapan lainnya ya Rasulullah saw?" tanya sang istri mulai tertarik.
Nabi saw menjawab, "Adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dipakainya sendiri. Menjelang saat-saat terakhirnya suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Andaikata yang masih baru kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi." Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

"Kemudian ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rasullah saw?" tanya sang istri makin ingin tahu.

Dengan sabar Nabi menjelaskan, "Ingatkah engkau pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan menghembuskan napasnya, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata, 'kalau aku tahu begini hasilnya, musafir itu tidak kuberi separuh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda'."

Begitulah nilai keadilan Illahi. Pada hakikatnya, apa bila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika berbuat buruk. Akibatnya juga menimpa kita sendiri. Dalam Al-Qur'an Allah swt, berfirman : "Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula." [QS AL ISRA' ayat 7]

Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua. Amin YRA.
(ditulis saat perjalanan ke Yogjakarta Minggu,14 Agustus 2011)

Marhaban Yaa Ramadhan

Kamis, 04 Agustus 2011

Edisi Ramadhan (4)


Cara Terbaik dalam Bersedekah
Oleh : Arie Rachmawati


Sedekah itu bisa dilakukan dengan aneka macam cara. Namun yang terbaik ialah, memberikan sedekah dari barang yang halal. Seperti dikatakan oleh Syofyan At-Tsuri : "Orang yang menafkahkan harta haram digunakan dalam ketaatan kepada Allah SWT seperti orang yang menyucikan pakaian dengan air kencing. Pakaian yang terkena najis tidak akan menjadi suci kecuali dengan air yang suci, sedang dosa tidak akan menjadi suci dengan yang halal."

Selanjutnya sedekah yang baik itu ialah dengan cara memberinya berwajah manis, bergembira, tidak dengan sikap yang kurang senang, sebagaimana firman Allah SWT : "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah kemudian tidak menyusuli apa yang diinfakkan itu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti hati, mereka mendapatkan pahala di sisi Tuhannya, tidak ada takut pada mereka dan tidak pula mereka bersedih." (QS Al-Baqarah 266)

Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda : "Satu dirham dapat mendahului seratus dirham." Artinya satu dirham dari harta halal diberikan dengan senang hati lebih utama daripada seratus ribu dirham dengan rasa jengkel.

Begitu pula, sedekah terbaik ialah memberikan sedekah dengan sasaran yang tepat. Di antaranya, diberikan kepada orang alim yang bertaqwa dan akan digunakan untuk sarana taat kepada Allah SWT serta taqwa kepada-Nya atau kepada orang saleh dan fakir. Karena itu Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya sedekah itu hanyalah untuk orang yang fakir dan orang miskin." (QS At-Taubah :60)

Catatan : Di ambil dari klipingan RENUNGAN dari koran lupa namanya.

Rabu, 03 Agustus 2011

Edisi Ramadhan (3)

IKHLAS
Oleh Arie Rachmawati


Pengajian Pengurus Majelis Ta'lim Mar'atus Sholihah
Tempat : Masjid Darrussalam Bogor
Ustadz : Rofi
Tanggal : 15 Mei 2008

Assalamualaikum Wr Wb

IKHLAS artinya mendasarkan amal kebaikan hanya karena Allah SWT ta'Allah., semata-mata karena Allah bukan karena si A si B yang bersifat pamrih. Ikhlas mudah diucapkan, namun sulit menjalankan. Ikhlas harus dari dasar hati yang paling dalam, hati nurani kita yang berucap bukan semata dibibir saja. Dalam QS.98. Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya sbb : Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). Intinya adalah Allah menyuruh kita melakukan ibadah-ibadah hanya semata - mata karena Allah SWT.

Apabila kita melakukan ibadah-ibadah tsb dengan hati yang ikhlas, Insya Allah kita akan menjadi orang yang bahagia. Adapun tanda tanda orang yang berbahagia sbb :
  • 1.Tawadhuf
  • 2.Ketika bertambah harta atau rejekinya maka dinafkahkan ke jalan Allah semakin banyak.
Seperti diterangkan dalam QS 2 Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah akan melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan allah Mahaluas, Maha Mengetahui."
  • 3.Rajin shalat Dhuha.
  • 4.Bertambah umur, bertambah sholeh seperti yang diterangkan dalam QS 59 Al-Hasyr ayat 18 yaitu, "Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sunggu, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
  • 5.Bertambah manfaat bagi orang lain.
Dua hal yang tidak bisa dikalahkan oleh apappun adalah iman kita kepada Allah SWT dan saat kita memberi manfaat untuk kaum muslimin atau orang-orang disekitar kita.

Catatan kecil ini saya ambil dari catatan pengajian majelis ta'lim pengurus Mar'atus Sholihah, dimana majelis ini terhimpun dari beberapa majelis ta'lim di kelurahan Kedung Waringin Bogor yang bertugas mengurusi, pendidikan dari anak-anak yatim. Selama penjadi pengurus majelis ta'lim kelikhlasan itu amat teruji dari segi tenaga dan waktu. Insya Allah peranan yang sudah berlaku itu semoga mendapatkan ridho Allah SWT. Dan semoga catatan sederhana ini bermanfaat, karena saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah dalam penyampaian karena saya mencoba berbagi dengan sesama muslim, semoga pula bermanfaat di bulan Ramadhan 1432 H ini.
Selamat Menjalankan ibadah puasa hari ke 3, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Amin YRA.

Marhaban Yaa Ramadhan

Wassalamualaikum Wr.Wb
Arie Rachmawati

Selasa, 02 Agustus 2011

D a p u r k u :

Berbagi Resep Masakan ala Ririe
Oleh Arie Rachmawati



Makaroni Panggang
(resep dari Bu Dian Anggari)

-Bahan :
1 bungkus makaroni 500gr
6 telur ayam
125gr keju parut
1,5 gelas Susu Ultra
250gr daging giling
3 sndk makan tepung terigu
bawang bombay,garam,royco daging,merica halus,pala halus,margarine secukupnya

-Cara Membuat :
1.Rebus makaroni,ditiriskan.
2.Tumis bawang bombay dg mentega smp harum
3.Masukkan daging giling smp kecoklatan.
4.Masukkan susu cair,terigu,merica halus,pala halus,garam n royco sapi.
5. Kocok telur + sedikit dm sedikit lalu makaroni yg sdh ditiriskan aduk rata.
6. Olesi pyrex dg mentega lalu masukkan adonan,olesi atasnya dg sisa telur kocok kmdn panggang.
7. -/+5 menit keluarkan pyrex taburi keju parut,panggang lagi smp mateng.
8. Selamat mencoba.


KASTENGEL
(resep dari Tante Ninik Is Warinik)

-Bahan :
Keju Kraff 250gram
Keju Merah/tua 100gram
Mentega 600gram
3 Kuning telur
1 putih telur
500gram tepung terigu

-Cara Membuat :
1.Keju diparut lalu dijemur sesaat atau dioven sebentar lalu keluarkan,sisihkan.
2.Kocok mentega,putih dan kuning telur sampai halus aduk merata.
3.Masukkan perlahan terigu sambil dipulenin lalu keju parutnya.
4.Cetak lonjong2 lalu ditaruh dlm loyang yg sdh diolesi mentega lalu ditaburi keju parut sbg penghias.
5. Panggang smp matang dan selamat mencoba.

Notes : tips agar kastengel bila dimakan bs kremes2 dalam mulut ya stlh diparut dijemur atw di panggang sebentar.



TELUR PETIS MADURA
(resep dari Almh Mbah Hj. Siti Aminah)

-Bahan :
10 telur ayam,direbus,dikupas
1kelapa diparut diambil santan kental 2gelas n santan cair 5gelas kurang lebih
Petis hitam/udang Sidoarjo
Petis merah Madura
Gula pasir/gula jawa,garam,bwng merah,bwng putih,temu kunci,sereh n daun jeruk secukupnya.

-Cara Membuat :
1.Gerus/ulek bawang merah,bawang putih,gula,garam,temu kunci smp halus trus ditumis smp harum + sereh geprek + daun jeruk.
2.Masukkan santa cair aduk rata.
3.Masukkan telur rebus,lalu petis hitan n merah aduk rata.
4.Masukkan santan kental aduk rata smp mendidih matang.
5.Siap dihidangkan. Selamat mencoba


PELASAN TONGKOL
(resep dari Almh Hj Mbah Siti Aminah)

Bahan :
1.Tongkol yang sudah dipindang sesuai selera
2.Bawang merah-Bawang putih secukupnya
3.Cabe merah keriting secukupnya
4.Asem,Garam,Gula,Kemiri secukupnya. Bila suka jahe tambahkan secukupnya.
5.Daun pisang secukupnya.

Cara Membuatnya :
1.Pindang tongkol dibersihkan, kemudian tiriskan.
2.Bumbu-bumbu digerus (diulek) sampai halus.
3.Pindang tongkolnya dilumuri bumbu halus tsb hingga rata.
4.Kemudian dikukus hingga matang dan nanti saat akan disajikan baru dibakar.
5.Sajikan dan Selamat mencoba.


CAH DAGING CABE HIJAU/MERAH
Oleh Arie Rachmawati



-Bahan :
1.Daging sapi yang biasa dipakai untuk rendang
2.Bawang bombay secukupnya,dipotong agak besar-besar.
3.Bawang putih secukupnya, digeprek.
4.Cabe merah keriting atau cabe hijau (sesuka selera), dipotong miring.

-Cara Membuat :
1.Daging direbus sampai matang, ambil dan tiriskan, kemudian dipotong tipis-tipis.
2.Tumis bawang putih sampai halus dan wangi.
3.Masukkan bawang bombay lalu irisan cabe merah atau cabe jijau-nya aduk rata
4.tambahkan kaldu daging dan masak sampai matang.
5.Sajikan dan selamat mencoba.

Senin, 01 Agustus 2011

Edisi Ramadhan (2)

FADHILAH (Keutamaan) SHALAT TARAWIH
(ditulis kembali Oleh Arie Rachmawati)


Image Google


Assalamualaikum Wr.Wb

"Hai Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa"  
(QS Al-Baqarah :183)

Bulan Ramadhan telah tiba dan pada hari ini kita umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa wajib di hari pertama. Nikmatnya bulan suci penuh barokah, bulan penuh ampunan, bulan yang lebih baik dari seribu bulan, bulan bertaburan pahala kini menjadi milik kita hari ini hingga nanti 29 hari kedepannya. Sayang sekali apabila kita melalaikan satu ibadah khususnya shalat tarawaih dan ditutup dengan shalat witir.

Dalam tumpukan klipingan,  saya menemukan selebaran kertas yang berisi manfaat atau keutamaan shalat tarawih,
dari masjid Al-Amien Wisma DPR-RI Kalibata pada 19 Desember 1998 atau 30 Sya'ban 1419 H. semoga secarik kertas yang telah usang ini bisa bermanfaat buat buat teman-teman kaum Muslim yang sedang menjalanan ibadah puasa 1 Ramadhan 1432 H atau 01.08.2011.

"Barangsiapa mendirikan shalat (tarawih) pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan diampunkan baginya dari dosa-dosa yang telah lalu"
(Hadist Riwayat Muslim)

Tentang fadhilah atau keutaman sholat tarawih,telah berkata Ali Ibnu Abi Thalib r.a, " Telah dinyatakan Rasulullah saw tentang keutamaan shalat tarawih bulan Ramadhan, Belaiu bersabda tentang pahala yang diberikan pada orang yang melaksanakan shalat tarawih pada malam :
  • Ke 1 : Keluar (diampuni) dosanya orang muslim (yang shalat tarawih malam pertama) bagaikan orang yang baru dilahirkan dari perut ibunya.
  • Ke 2 : Diampuni dosanya berikut dosa kedua orang tuanya jika keduanya sama-sama orang yang beriman.
  • Ke 3 : Berseru malaikat dibawah 'Arsy, bagi orang yang memiliki amal, Allah akan mengampuni dosanya di masa lalu.
  • Ke 4 : Mendapatkan pahala seperti orang yang telah mengkhatamkan membaca kitab Taurat,Injil,Zabur dan Al-Qur'an.
  • Ke 5 : Diberikan pahala seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjidin Nabawi dan Masjidil Aqsha.
  • Ke 6 : Allah memberikan pahala kepada orang tsb sperti yang melakukan thawaf di baitul Makmur (tempat thawaf-nya arwah para nabi, syuhada dan sholihin) dan memintakan ampin segala batu dan pasir Baitul Makmur tsb.
  • Ke 7 : Mendapat pahala seperti bertemu dengan Nabi Musa a.s dan ikut berjuang melawan Fir'aun dan Haman (Perdana Menteri Fir'aun)
  • Ke 8 : Allah akan memberikan pahala sebagimana Allah telah memberikan pahala kepada Nabi Ibrahim a.s.
  • Ke 9 : Mendapat Pahala ibadah seperti ibadahnya Nabi.
  • Ke 10 : Allah memberi rezeki (karunia) kebaikan dunia dan akherat.
  • Ke 11 : Keluar dari dunia (meninggal dunia) bersih dari dosa, kebagaikan bayi yang baru dilahirkan.
  • Ke 12 : Dibangkitkan nanti di akherat dengan wajah yang berseri-seri bagaikan sinar bulan purnama.
  • Ke 13 : Akan mendapatkan keamanan dari segala keburukan ketika tiba hari kiamat.
  • Ke 14 : Akan datang malaikat yang menjadi saksi atas shalat tarawihnya, maka Allah tidak akan menghisabnya di hari kiamat kelak.
  • Ke 15 : Seluruh malaikat yang memikul 'Arsy akan bershalawat (memohon amoun).
  • Ke 16 : Dituliskan baginya oleh Allah terbebas dari api neraka dan masuk ke dalam surga.
  • Ke 17 : Diberikan pahala seperti pahalnya para Nabi.
  • Ke 18 : Para malaikat berseu, "Wahai hamba Allah sesdungguhnya Allah telah ridho kepadamu dan kepada kedua orang tuamu."
  • Ke 19 : Allah akan angkat derajatnya dalam surga Firdaus.
  • Ke 20 : Diberi pahala seperti pahalanya syuhada dan sholihin.
  • Ke 21 : Allah akan bangunkan baginya sebuah rumah di surga yang terbuat dari cahaya (intan).
  • Ke 22 : Akan datang di hari kiamat nanti dengan penuh rasa aman dari segala hiruk pikuk-nya hari kiamat.
  • Ke 23 :Allah akan membuatkan baginya sebuah kota di surga.
  • Ke 24 : Allah akan kabulkan 24 macam doanya (24 macam doa dimaksud telah tersusun dalam doa tarawih/Doa Kamilin)
  • Ke 25 : Terbebas dari adzab siksa kubur.
  • Ke 26 : Allah mengangkat baginya pahala (ibada) emapt puluh tahun.
  • Ke 27 : Dapat menyebrangi Shirothol Mustaqim (di akhirat nanti) bagaikan kilat yang menyambar (sepatnya).
  • Ke 28 : Allah akan mengangkat baginya 1000 derajat di dalam surga.
  • Ke 29 : Allah akan memberikan pahala baginya bagaikan mengerjakan haji (yang makbul) 1000 kali.
  • Ke 30 : Allah berfirman : "Wahai hamba-Ku, makanlah dari buah-buahan surga, dan mandilah dengan air Salsabiil, dan minumlah dari telaga Kautsar, Aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku."
(dari Kitab Durratunnashihin)

"Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan melipat gandakan pahala baginya"
(QS Ath Thalaq : 5).

Subhanallahu barakallah begitu banyak pundi-pundi pahala yang akan menjadi milik kita nantinya, marilah kita bersama berlomba mengerjakan amal ibadah. semoga Allah swt menguatkan iman kita. Amin YRA. Terima kasih, Jazakumullahu khairan katsiro ...

Marhaban Yaa Ramadhan


Wassalamualaikum Wr.Wb
Arie Rachmawati

Edisi Ramadhan (1)

IBADAH
Oleh Arie Rachmawati

Pengajian Pengurus Majelis Ta'lim Mar'atus Sholihah
Tempat : Masjid Darrussalam Bogor
Ustadz : Rofie
Tanggal 14 Apri 2007


Assalamualaikum Wr.Wb.
Manusia bukan Malaikat yang selalu tak berbuat dosa, tetapi manusia juga bukan Syaitan yang selalu berbuat dosa. Syaitan musuh manusia, justru musuh itu memberi manfaat bagi manusia karena manusia akan mencari nilai Ibadah.

Allah sengaja menciptakan syaitan agar kita bernilai positif dan negatif. Ibadah artinya mengabdi. Segala sesuatu kebaikan yang kita kerjakan/lakukan termasuk ibadah. Ibadah kepada Allah SWT akan mendapat pahala dan nantinya mendapatkan tempat yang didambakan yaitu surga. sedang Ibadah kepada Syaitan akan mendapatkan dosa, tentu saja akan mendapatkan tempat di neraka.

QS 7 Al-A'Raf :179 :
Dan sungguh akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mempergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

Penjelasannya :
  • tentang penghuni neraka kebanyak isinya syaitan dan manusia.
  • fungsi syaitan untuk menggoda manusia berbuat dosa, sedang ALQUR'AN adalah Hidaya, dan Allah juga tidak dzalim, maka akan mengampuni umat-nya selama manusia mau bertobat.
QS 24 An-Nur :15 :
(Ingatlah) ketika kamu menrima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.

Penjelasnnya ayat ini adalah tentang pergunjingan.

QS 39 Az-zumar : 53

(Katakanlah,"Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Penjelasannya tentang ampunan Allah terhadap dosa besar bagi manusia yang mau minta ampunan/taubat.

TIPS MENGHAPUS DOSA :
1.Tobat
2. Beramal sholeh
3. Sabar terhadap suatu musibah.

1. Tobat
telah dijelaskan pada QS 4 An-Nisa' ayat 17-18
(17). Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
(18). Dan tobat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan,"Saya benar-benar bertobat sekarang." Dan tidak (pula diterima tobat) dari orang-orang yang meninggal sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih.

Dan Tobat itu ada tiga :
- Tobat Sambel (yang ini jauh dari Allah)
- Tobat Sakaratul Maut (QS 63 ayat 10)
- Tobat Nasuha (QS 66 ayat 8).

*Tobat sambel, hanya sesaat saja lalu kembali melakukan kesalahan itu. atau hanya tobat dimulut saja.
* Tobat Sakaratul Maut yaitu Tobatnya Raja Fir'aun telah diterangkan pada QS 63 ayat 10, yaitu tentang orang-orang yang tidak beribadah.
* Tobat Nasuha yiatu tobatnya yang sesungguhnya maka Allah akan mengampuni/menghapus dosa kita.

2. Beramal Sholeh
Setiap amal kebaikan asal ikhlas maka akan menghapus dosanya oleh allah. Telah dijelaskan pada QS 2 ayat 271 tentang sodakoh dan pada QA 11 ayat 114 tentang kebaikan menghapus kejahatan bagi yang ingat kepada Allah.

OS Al-Baqarah ayat 271 :
Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikan dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS Hud ayat 114 :
Dan dirikanlah sembayang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam sungguh perbuatan-perbuatan yang baik menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

3. Sabar terhadap musibah.
Pada QA 42 ayat 30 tentang musibah yang menimpa kita karena kesalahan sendiri. Allah akan menghapus dosa-dosa kita asal kita bersabar. Jika kita dipanggil dalam keadaan menderita, janganlah kita berpikiran sedih karena mungkin itu termasuk kehendak Allah dalam keadaan orang tsb bersih dari dosa.
@Pinterest

QS Asy-Syura ayat 30 :
Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahan).

Insert
Petikan saat tausiah dalam acara tasyakuran 22-04-2009
Bahwa saat kita menerima MUSIBAH kita harus ber SABAR (tingkat pertama) kemudian kita harus IKHLAS (tingkat kedua) dan terakhir adalah kita harus berSYUKUR (tingkat ketiga).

Buat teman-teman seiman semoga ilmu yang sejengkal ini bermanfaat untuk kita dan segera berlomba-lomba menabung ibadah untuk bekal nanti bila saatnya tiba dipanggil Illahi, karena umur kita tak bisa diprediksi.

Marhaban Yaa Ramadhan


Wassalamulaikum Wr.Wb.
Arie Rachmawati