Ryo-Ryan-Edo in Birthday 2014
Edo 20 thn |
Edo balita |
Laki-laki lagi, sebaris doa terpanjat dalam wujud nyata, akhirnya aku memiliki tiga putra. Meski dalam pemeriksaan kehamilan memakai USG (waktu itu di Jambi baru-barunya alat itu) janinku dinyatakan perempuan. Ketika itu suami dan dua anakku (Ryo & Ryan) sudah pulang karena jam kunjungan sudah usai. Aku ditunggui Mama yang setiap kelahiran anakku selalu menyempatkan diri (cuti) dari pekerjaannya sebagai wartawati di ibukota Jakarta. Kembali ke proses persalinan. Dari pecahnya ketuban hingga detik berlalu tanda-tanda kelahiran tidak nampak. Beberapa kali bidan yang bertugas hari itu menandai pembukaan berapa jari belum ada kemajuan. Aku pun mulai lelah dan mengantuk, begitu pula bidannya. Dua jam kemudian, bu bidan yang bertugas akhirnya mengambil inisiatif. Aku disuruh memiringkan badan ke kanan, tangan kanan berpegangan ke ujung ranjang. Kemudian dalam posisi miring itu kaki kiri diangkat dipegang oleh tangan kiri. Dengan posisi yang tak lazim, aku berusaha menguras tenaga untuk melahirkannya yang dipanggil Ridho lalu menjadi Edo itu, jelang pergantian tanggal.
Kamis, 16 Januari 2014 hari itu ia mendapat kunjungan kejutan dari Tiara salah satu teman dekatnya berkonspirasi dengan Ryan (kakaknya) dan temannya bernama Inope. Seperti tahun - tahun sebelumnya, sejak mereka SMP tidak pernah ada perayaan seperti mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Ulang tahun sekedar ngumpul dengan beberapa teman di rumah atau makan - makan ala kadarnya, bukan sajian istimewa khayaknya pesta ultah. Sayangnya waktu itu formasi YOando yaitu Kak Yo tidak ada untuk acara kumpul-kumpul. Walau kamis nan mendung tetap bersemangat.
Ryan balita |
Proses perpindahan itu tidak membuat tubuhku lelah, justru sangat bersemangat. Meski hamil dan suka menggendong Ryo, kandunganku benar-benar sehat, sangat jauh berbeda saat hamil anak pertama. Aku menyukai buah-buahan bahkan lebih banyak makan buah dibanding makan nasi. Minum susu dan vitamin pun rutin, begitu juga rajin kontrol ke dokter kandungan. Kondisi sehat bugar sehingga waktu hamil ASI pun sering merembes diputing payudara. Kemudian usia kandungan tujuh bulan, aku dan keluarga sudah menjadi warga kota Jambi, tepatnya 16 Agustus 1992 dan dua bulan berikutnya lahirlah adik Ryo.
Cerita lain saat sudah ngamar di rumah sakit bersalin, tidak seperti pengalaman pertama menuju rumah sakit dengan kondisi parah. Kali ini justru dalam keadaan sehat, waktu kontrol kandungan tiba-tiba, disarankan suster untuk ngamar saja. Akhirnya menginap semalam namun tanda-tanda kelahiran belum nampak. Aku sempat menghilang jalan-jalan ke pasar untuk membeli ice cream dengan anakku Ryo. Pokoknya sampai perawat-nya kebingungan mencariku. Setelah itu mulai merasakan mules yang terdahsyat. Namun sengaja aku menahan rasa sakit tsb karena masih mengikuti jalan cerita serial Mahabarata di TPI sampai tuntas, lalu barulah aku duduk manis di kursi roda menuju ruang menuju ruang bersalin.
Kue Tart Cupcake |
Ryo balita |
Ryo 25 thn |
Kondisiku kala itu sangat berbeda dengan dua cerita diatas. Sejak memasuki masa kehamilan minggu 16, aku diserang sakit malaria. Lebih parah lagi saat minum obatnya, selalu muntah. Jadi bagaimana bisa sehat, tak ada satu pun pil kina tertelan. Akhirnya nenekku Mbah Minah mengambil langkah, membuat ramuan pahit daun pepaya ditumbuk dan diperas airnya, entah bagaimana lagi proses pembuatannya, yang jelas aku wajib meminum ramuan sebotol bir itu sehari 3 kali. Berkat ketelatenan si Mbah aku pun berangsur sehat.
Setelah sehat lalu bolak-balik asma kambuh, hingga ditegur dokter bahwa ibu hamil itu harus sehat supaya janinnya sehat juga. Selain sikon yang lemah ada satu cerita yang sangat berkesan. Cerita bergulir, dua puluh lima tahun lalu saat itu waktu mempertemukanku dengan idolaku "Sakura" Fariz RM. Jumpa pertama 14 Juni 1989, usia kandunganku masih tiga bulan lebih dengan sedikit taktik berhasil menemuinya. Perjumpaan tsb bukan hanya dengan Fariz RM saja tetapi ada Mus Mudjiono dan Deddy Dhukun di lobby hotel Bandung Permai. Aku nggak ngerti apa itu yang dinamakan mengidam, tetapi yang jelas doaku terkabul disaat banyak teman meremehkan impian dan harapanku kepadanya.
Mereka 7 Bintang plus Fariz RM & Vina Panduwinata dll sedang mengadakan tour show seJawa-Bali. Entahlah ini cerita bisa kebetulan seminggu menjelang Kak Yo berusia 25 tahun, aku mendapat kesempatan melihat Live 7 Bintang di acara Indonesia Harmoni TVRI. pada hari minggu 20 Desember 2014 lalu. 25 tahun sudah cerita itu terulang. Masih Ada ....
surprise ! |
Kilas balik saat mengantarkan anak-anak menjadi bagian cerita perjalanan hidup sebagai ibu yang melahirkan. Aku menikah dengan Tonny Joostiono 2 April 1988. Atas segala kasih sayangNya dan telah mengarungi bahtera rumah tangga memasuki usia 27 tahun, cerita ini sebagai Kado Ulang Tahun buat Yoando di tahun 2014. Sebagai orang tua, berharap ketiganya menjadi anak-anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua, agama dan bangsa. Ada tambahan doa dariku sejak mereka sudah beranjak dewasa, yaitu semoga ketiganya mendapatkan calon pendamping hidup seorang muslimah yang sholeha yang kelak akan melahirkan anak-anak sholeh dan sholeh, Amin YRA. Kelak kalian akan menjadi seorang pemimpin untuk keluarga masing-masing jadilah yang bijaksana dan senantiasa Yoando hidup rukun kompersa.
Terima kasih buat pengunjung blog sudah mampir dan membaca cerita ini.
Salam,
Arie Rachmawati
Yoando Ultah usia 6 - 3 - 2 tahun |
Kak Yo ultah 25 tahun |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar