Sabtu, 10 Desember 2011

M u s i k :


DIANTARA DUA KOMUNITAS MUSIK Oleh Arie Rachmawati
Komunitas Fanstastic Fariz RM
Komunitas Pecinta Musik Indonesia
KOMUNITAS PECINTA MUSIK INDONESIA (KPMI) dan KOMUNITAS FANSTASTIC FARIZ RM (KFFRM) adalah dua komunitas musik yang di dalamnya saya sebagai anggota dan pengurus komunitas tersebut. Dua tahun yang lalu, saat itu saya berbincang-bincang dengan pak Gatot Triyono melalui inbox facebook, menanyakan apakah penulis buku Musisiku1 dan Musisiku 2 adalah orang-orang jurnalis musik?. Kemudian saya menanyakan juga, apakah saya boleh menulis? Dari perbincangan itu saya disarankan gabung ke KPMI dan memberi saya kesempatan berkunjung ke kantor beliau, apabila ingin men-donwload lagu-lagu Fariz RM. Dalam hati, "Ini orang kok baik banget sih?."

Setelah disepakati waktunya, saya diantar suami dan Edo (si bungsu) menuju kantor nya pak Gatot. Waktu itu bulan puasa jelang ujung Ramadhan 1429 H. Beliau sangat ramah dan menyilahkan saya memilih lagu-lagu yang disukai.  Beliau berkata, "Buat apa disimpan-simpan, mati pun tak bisa dibawa, mbak Arie." Suami saya, mas Tonny sibuk memilih MP3 lagu-lagu jadul. Sedang saya melanjtkan percakapan dengan beliau. Niat dan minat saya untuk menulis sosok Herman Gelly (pianis/keyboard SYMPHONY) tentang album solo nya berjudul "Litograf 01" mendapat sambutan hangat. Saya ingin meramaikan isi buku Musisiku 3 (nantinya). Sepulang dari sana, dengan semangat'45 segera menulis. Menurut saya (meski bukan pengamat musik) beliau mempunyai power yang patut diperhitungkan sebagai musisi handal di tanah air lewat sentuhan khasnya yang sering saya dengar dan simak di album SYMPHONY.

Setelah kunjungan itu, 3 Oktober 2009 lalu, saya mencoba hadir di tempat berkumpulnya para pecinta musik Indonesia itu, di daerah Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, tepatnya di Langsat Corner. Yaa...ampun saya kaget, ternyata semuanya kaum Adam. Malam itu saya merasa salah tingkah, bingung dan ramai sekali. Rupanya malam itu adalah malam keberuntungan saya, saya mendapatkan 2 CD (Bravo Musik). Cd Lomba Cipta Lagu Remaja Pambros 1977 dan cd The Best Of VST & CO, cd tersebut bukan untuk tujuan komersil tetapi sebagai koleksi para kolekteor anggota KPMI yang malam itu datang, istilahnya 'siapa cepat itu yang dapat'. Alhamdulillah juga malam itu base camp KPMI kedatangan tamu yaitu Oom Benny Panjaitan (Panbers), Oom Jelly Tobing dan Oom Darma Purba (The Rhythm King's) dan Oom Idang (C'Blues), selain itu anggota KPMI yang lain berasal dari luar kota hadir pula namanya pak Hengki Herwanto (Malang). Malam itu tumpah ruah, saya sendiri bingung semua wajah baru dan apalagi saya seorang ibu-ibu dan memakai jilbab lagi, tapi karena niat dan niat untuk ikut melestarikan musik Indonesia khusunya era 6-70 dan 80'an maka segala minder dan malu saya tepiskan. Ada bang Oman, pak pilot, Andara Rio, Adhi Rahman dll, selain pak Gatot Triyono yang saya kenal sebelumnya. Di kesempatan berikutnya saya berkenalan dengan mbak Tanti dan mbak Linda Kinar, kemudian masuk anggota baru mbak Melinda.

Sejak itu kegiatan baru dimulai di dunia musik lewat sebuah komunitas musik, disamping keaktifan saya di sebuah perkumpulan pengajian (Majelis Ta'lim Uswatun Hasanah dan Mar'atus Shalihah di Bogor). Dua kutub yang berlawan namun bagi saya sebagai penyelaras kehidupan dalam bersosialisasi.Setiap dua minggu sekali (jum'at sore-malam), saya mengunjungi Langsat Corner, dan kebetulan jatuhnya hari Jum'at sehingga untuk akses pulang saya bisa bersamaan jam pulang kerja dengan suami. Tak lama dari masa bergabung itu KPMI merayakan hari jadinya ke 4 jatuh pada tanggal 18 Desember 2009, namun perayaan nya dirayakan pada tanggal 20 Desember 2009. Sederhana namun penuh khimat, di antara tamu undangan yang hadir acara berlangsung lancar dan sukses. Perlehatan yang sangat berbeda saat KPMI merayakan hari jadinya ke 5 di MU Cafe, Thamrin Jakarta, setahun yang lalu. Kala itu banyak artis/musisi pada masa kejayaannya yang hadir sebagai tamu undangan dan pengisi acara yang padat merayap hingga berakhir dalam senyum kebersamaan yang indah.

Sebentar lagi KPMI akan merayakan hari jadinya ke 6, sepertinya adem ayem, tidak ada kesibukan seperti tahun sebelumnya. Menurut saya, besar kecilnya suatu perayaan ulang tahun komunitas bukan lah masalah, tetapi yang perlu digarisbawahi adalah selama berdiri komunitas tersebut telah menghasilkan apa untuk musik Indonesia. KPMI bukan satu-satunya komunitas musik yang peduli terhadap permusikan tanah air. Masih ada lagi beberapa komunitas musik yang bertebaran di dunia maya. Namun kehadiran KPMI bisa dikenal beberapa musisi atau pelaku seni khususnya musik yang berada di Indonesia cukup mendapat tempat dihati mereka. Anggota KPMI sangat care and attention kepada peninggalan mereka bermusik sebagai sejarah musium musik Indonesia. Hal ini pernah dimuat di harian koran Tempo beberapa waktu yang lalu. Tercermin dari koleksi pribadi anggota KPMI seperti pak Roi Rahmanto, Chr Nast atau pak Fauzie, koleksi PH nya menjadi dispay sebuah acara musik Indonesia. Baru-baru ini koleksi pak Roh Rahmanto, menjadi dispay tunggal dalam pertunjukkan konser Keeanan Nasution di TIM, 29 November 2011 lalu. Sebelumnya dispay-display mewarnai acara-acara musik lainnya seperti Rolling Stone Indonesia, Harmony episode awal tayang dengan konduktor Andi Riyanto dan lain-lainnya.

Sekarang tentang KFFRM, komuitas yang baru seumur jagung, telah didirikan melalui aplikasi facebook oleh teman maya, mas Bekti Nuswantoro. Tujuannya mengumpulkan beberapa teman sebagai penikmat musik sehati khusunya Fariz RM. Sebelum KFFRM ini terbentuk, flashback sejenak, dua tahun lalu saya melalui inbox FB, secara tidak langsung membentuk wadah obrolan yang berisi teman-teman yang menyukai SYMPHONY. Hingga kami sepakat menamai diri (tidak resmi) dengan sebutan SYMPHONYsentris.

Terbentuknya pasca penayangan grup band itu di acara Metro TV "Zona Memori" pada tanggal 14 Juni 2009 lalu. Kami yang menjadi teman dalam akun facebook dengan para personeil SYMPHONY (Ekki Soekarno, Herman Gelly, Jimmy Paais, Tony Wenas) minus Fariz RM, tiba-tiba merasa dekat dan akrab hingga obrolan demi obrolan menjadi satu jalinan pertemanan nan hangat. Kemudian dari obrolan itu menjadi satu bentuk progress yaitu berinisiatif membuat kaos (t-shirt) SYMPHONY TRILOGY (Trapesium-Metal-N.O.R.M.A.L) di design oleh Chr.Nast dan kerja bareng dadakan serta iuran perorang sebesar Rp 65.000,- sebanyak 50 pcs kaos. Alhamdulillah kaos tersebut menjadi nyata dan kebetulan bertepatan dengan HUT Fariz RM ke 51 pada Januari 2010 lalu seolah menjadi kado special dari kami para penggemarnya, SYMPHONYsentris khususnya.

Perjalanan SYMPHONYsentris tidak semulus perjalanan KFFRM (Komunitas Fanstastic Fariz RM) yang baru lahir dan tiba-tiba eksis di setiap kesempatan performance Fariz RM. Tanpa sengaja komunitas maya ini menjadi ajang silahturami antara Sang Idola dengan penggemarnya. KFFRM baru berdiri pada tanggal 01.01.2011 lalu, dengan nama "Fantastik Fariz RM" kemudian oleh saya usulkan menjadi nama "Komunitas Fanstastic Fariz RM" pada tanggal 25.02.2010. Dan dua hari kemudian KFFRM ditunjuk oleh Fariz RM untuk acara "Soft Launching Album Fenomena" di rumah beliau di Camar Bintaro. Acara tersebut memang terkesan mendadak hanya proses dua minggu dari ide tiba-tiba sang Maestro kepada saya melalui dua sahabat yaitu kang Asep Gunawan dan Beng Beng, yang diutus mengantarkan misi itu pada tanggal 15.02.2011 lalu. Secepat kilat saya segera membuat pengumuman di wall KFFRM, ternyata diluar dugaan para penggemar Fariz RM yang sangat merindukan performa-nya seakan mendapat durian runtuh dan beramai-ramai mendaftar untuk bisa hadir dalam acara yang baru kali itu digelar di rumah beliau pada tanggal 27 Februari 2011 lalu.

Acara sederhana tanpa liputan media massa mana pun, cukup kami sebagai penggemarnya yang gencar mempostingkan acara melalui hasil jepretan kamera berlensa tajam, atau kamera poket biasa juga beberapa rekaman berdendang bersama melalui video ternyata mendapat sambutan para sahabat bermusiknya di era 80'an. Dalam acara itu Fariz RM menyuguhkan tayangan video lagu Fenomena dan Belenggu (Perjalanan) sebagai topik pembicaraan dialog dengan fans yang hadir. Selain itu diujung acara, kami benar-benar mendapat suguhan yang belum pernah terjadi selama perjalanan berkarier nya seorang Fariz RM, yaitu menyanyi bersama Sandra Ameido tanpa jeda panggung. Seakan keakraban itu tak ingin cepat berlalu. Beberapa lagu baru pun diperdengarkan kepada tamu (fans) selain dua lagu kutukan Medley Sakura dan Barcelona, yang ternyata dalam acara itu menjadi ajang uji coba untuk performance-nya di acara Java Jazz 4 Maret 2011. Benar-benar acara sederhana yang fenomenal bermula di sana.

Semakin banyak yang menjadi anggota KFFRM bertebaran di seluruh pelosok Nusantara.
KFFRM menjadi ajang jalinan silahturahmi setiap performance Fariz RM di suatu kota. Anggota KFFRM di daerah pun menyambut antusias kedatangan beliau, baik secara panggung dan di luar panggung mereka bahagia mendapat kesempatan lebih akrab dengan idolanya. KFFRM belum pernah mengadakan kopdar seperti acara konkow-konkow anggota KPMI, karena itu ajang perbincangan banyak dilakukan di dunia maya lewat facebook.

Tanpa disadari, anggota yang dikenal lewat maya kini menjadi teman nyata. Partisipasi mereka yang berasal dari luar kota Jabodetabek, boleh dibilang dengan semangat yang tinggi. Salut! Beberapa nama penggemar Fariz RM yang sering hadir dalam setiap acara Fariz RM, baik saat tapping acara musik (Musiklopdia/Trans7 - Zona Memori/Metro TV - Fanatik/Kompas TV dll) atau concert live (New Friday Jazz Nite/Pasar Seni Ancol - Concert Reetwet/Hard Rock Cafe dll) menjadi ajang melepas kangen sesama teman penikmat musik sehati.


Mereka itu Aleyka (Cirebon), pasutri Ineke-Awalludin (Brebes), pasutri Dian Suratri-Mamik Erzet (Semarang), Rudy Oed (Palembang), pasukan dari Bandung antara lain pasutri BengBeng-Geugeu, Asep Gunawan-Wiwin Nurhayati, Irman Munajat, Nandang Ahmad dan keluarga pak Imam Santoso. Tak luput teman-teman yang berdomisili di Jabodetabek, antara lain : Oscar Anwar, Donny Aha-Erika, Denesis Faisal, Henry, Iwan Tama, M.Sholeh, Suwita Frasta, Denny Jiunk, Rahadi R, Thomy Tahitu, Bekti Nuswantoro, Harjuni Rochajati, Anne Marie Gunawan, Ilenk Rembulan, Nila Ratna, Tyas Amalia, Ari Purwandari, Amie Ashari,Yulis Misbach-Ferdie Biel, Adwi-Parman, Avan Grade, Riza Hariyadi, Adjie Silaladji, Dian Balqis, Kurnia Effendi dan teman-teman dari KPMI. Dari sekian nama anggota KFFRM, ada salah satu ID  facebook BarBerBor (Edwin W/Surabaya) diundang langsung oleh Fariz RM, karena karya-karya nya mem-videokan lagu-lagu jadul Fariz RM versi Youtube. Saya akui karyanya itu unik hingga saya pun tertarik menjadi video maker ala windows movie maker. (Baca : Saya dan Videoklip)

Beberapa teman yang di daerah seperti Medan, diwakili oleh kehadiran Winny dan Bobby Porung. Saat performance di Solo City, beberapa teman yang bergabung di KFFRM datang memberi support, mereka adalah Ninik Dyah, Afrida Herawati, Albert Soeprayogi. Sedang saat performance Djarum Super Mild Jazz Traffic di Semarang diwakili oleh Yan Kurniawan, Eko R, Dian Suratri, Mamik Erzet dkk. Begitu juga yang baru-baru ini acara Dies Natalies FE.Unibraw (Malang), meski acara intern diwakili oleh Afrida Herawati, Taufik Hidayat dkk. KFFRM boleh menjadi pelepas rindu dari penggemar Fariz RM yang berada di luar negeri, mereka menemukan wadah berkomunikasi tentang idola dan grup band-nya dengan berbagi info, foto dan video. KFFRM bukan menyamping grup atau club Fariz RM lainnya, yang telah ada sebelumnya di dunia maya. Siapa pun boleh mendirikan komunitas musik Fariz RM, alangkah baiknya bila satu misi menjadi satu kesatuan wadah berkomunitas.



KPMI dan KFFRM adalah wadah berkomunitas dengan misi dan visi nya masing-masing. KFFRM harus belajar dari KPMI, dan terus belajar agar menjadi suatu komunitas yang patut dibanggakan oleh seorang Fariz RM dan penggemarnya juga sejarah permusikan tanah air. Itulah kedua komunitas musik yang saat ini banyak mengisi kegiatan saya selain sebagi ibu rumah tangga. Keduanya dalam waktu berdekatan akan merayakan hari jadinya dengan acara-acara yang telah disusun di masing-masing komunitas. Semoga kedepannya kedua komunitas itu yang menjadi panji sejarah bermusik para musisi di masa nya dan bisa merealisasikan semua yang telah diprogramkan. Bravo untuk Musik Indonesia.


SELAMAT ULANG TAHUN KPMI Ke 6
Pf :18 Desember 2005-2011


SELAMAT ULANG TAHUN KFFRM Ke 1
Pf : 01.01



Salam
Arie Rachmawati

4 komentar:

Rajawali mengatakan...

Thanks mba' Rie......

Ditunggu tulisan dan ulasan lainnya...

Arie Rachmawati mengatakan...

thanks too bang Rudy Oed, ditunggu kehadirannya tgl 07.01.2012 nantiii yaaahh..

nuswantorosatu mengatakan...

saya bisa merasakan tulisan tulisan bu arie ... terima kasih untuk segalanya .... tetap semangat dan terus berkarya , semoga bisa meng inspirasi ibu ibu kita yang lain juga

nuswantorosatu mengatakan...

saya bisa merasakan tulisan tulisan bu arie ... terima kasih untuk segalanya .... tetap semangat dan terus berkarya , semoga bisa meng inspirasi ibu ibu kita yang lain juga