Musik Lintas Benua
Oleh : Arie Rachmawati
Unik, ini hanya berawal dari perbincangan saya dengan
beliau-beliau (para bule) tentang musik dengan keterbatasan bahasa
masing-masing. Namun karena intensitas komunikasi akhirnya dengan
bahasa musik kami pun menjadi bersahabat. Bersahabat melalui facebook, dan meluncurlah CD-CD itu ke rumah saya.
Menurut saya, selain musik adalah bahasa dunia, musik pun
tanpa harus diterjemahkan sedetail mungkin bagi orang awam, cukup
memfokuskan pada alunan lagu, pikiran dan hati lepas mengikuti birama,
maka kita pun dapat menjadi penikmat musik. Tentunya sesuai selera
masing-masing orang. Kebetulan kelima CD tersebut sebagian besar berisi
instrumentalia dan mereka adalah para musisi dari manca negara dengan
kemampuan memainkan alat musik masing-masing hingga mampu menciptakan
harmonisasi nada indah. Musik lintas benua, demikianlah saya menyebutnya.
Unik, sekali lagi unik, karena kelima compact disc itu
saling bersinambungan dimana saya mengenal para musisi tersebut secara
terpisah dan benar-benar tidak mengetahui bahwa mereka adalah satu
pertemanan. Kelima compact disc tersebut ya nge-jazz, ya nge-blues, ya nge-ballad banget itu adalah :
- Kazhargan World - Wonderful Times
- Flow - duos trios quintets
- Max Ridgway Trio - Blues And Curiosities
- Max Ridgway Trio - Live At Borders
- Max Rigdway - A Little Night Music
KAZHARGAN WORLD
(coverphoto by Tanya Truang /
design by maxim Aspirin Rymarev)
Tertulis pada cover CD berwarna biru muda (biru laut) ini para musisi sbb :
- Stanislav Zaslavsky - Piano
- Hans Peter Saletin - Trumpet
- Cheryl Pyle - Flute
- Max Ridgway - Guitar
- Brian Mitchell Brody - Saxophone
- Tony Cimorosi - NS Double Bass
- Sean O'Bryan Smith - Electric Bass
- Papa Z - Drums & Percussion
Adapun 12 lagu yang ditampilkan antara lain :
- Wonderful Times
- Children Of The World
- Mayan Prophecy
- Other Constellations
- AfterTime
- Spirit of Discovery
- Invisible Celebration
- Live Under Water
- My Motherland
- Irene Was Here
- All Day Rain
- Cuban Snow
Poem and voice by Cheryl Pyle - Music by Stan Z
www.kazhargan.com
email : zaslavsky@bk.ru
Secara chemistry saya sudah mengenal akrab lagu pertama berjudul Wonderful Times baik melalui akun Youtube sang pianis Stan Z dan Max Ridgway si gitarisnya sering memberi link ke wall facebook saya, jauh sebelum CD tersebut rilis. Kemudian baru lah saya mendengarkan secara keseluruhan lewat compact disc original
ini memang terasa beda. "I enjoyed!" Irama lembut sangat pas untuk
menemani waktu santai sambil menikmati panorama jatuhnya senja secara
perlahan, benar sesuai dengan judulnya lagu pembuka yaitu Wonderful
Times. Kemudian sang gitaris memperkenalkan saya kepada si peniup flute
yaitu Cheryl Pyle, yang ternyata piawai membuat puisi sbb :
K A Z H A R G A N ... a word of open gestures a word with no specific translation
open values in the meaning for us all to seek out find your own way
in songs of worlds born in heart sauna jazz. (Cheryl Pyle 10.29.2011)
Pada track nomor 4, Cheryl Pyle membacakan puisi yang diringi
ilustrasi flute-nya sendiri, disusul irama lainnya. Dibalik CD, pada
cover belakang tertulis seperti ini, "I express my gratitude and
admiration for my wonderful friends and excelient musicians : Hans
Peter Salentin from Germany, Cheryl Pyle and Tony Cimorosi from New
York, Sean O'Bryan Smith from Tennessee, Max Ridgway and Brian Mitchell
Brody from Oklahoma. Thanks for their skill and devotion to music, good
sensitivy, patience and love." - Stan Z. Hal ini menandakan bahwa
mereka berada tidak berdekatan tapi mampu melahirkan satu musik yang
apik. Dalam CD ini justru perhatian saya tertuju pada Papa Z atau
Aleksandr Zaslavsky, beliau adalah ayah dari pimpinan grup ini. Hebat!.
Suatu kepercayaan dari beliau saya pernah mendapatkan beberapa link
khusus untuk melihat kepiawaian si ayah yang sangat menggemari perkusi
dan alat gendang-nya. Ayah dan anak adalah pemusik. Bravo ! Itulah
sepenggal perkenalan saya dengan CD berwarna biru muda, bergambar
burung-burung gereja berjejer dan bertengker di pagar pembatas. Kini
saya akan memperkenalkan CD yang dikirim dari Obernbreit, Germany yaitu
"FLOW" dengan judulnya "duos trios quintets"
F L O W
Art & cover design : Axel Weiss / 2012 by the musicians - worldwide
www.weiss-haenitsch.de/Ax.W.html
www.weiss-haenitsch.de/AxW.html
Hmm . . . F L O W bila diterjemahkan artinya aliran,
mungkin yang dimaksud adalah seperti air mengalir. Saya pernah bertanya
tapi hingga saya menulis ini saya belum menerima jawaban. Sekali lagi
keterbatasan waktu dan kesempatan. Namun bukan halangan untuk menyimak
15 lagu yang dikemas dalam album berjudul " duos trios quintets". Dari enam musisi di album FLOW ini tiga di antaranya adalah para musisi dari Kazhargan World seperti Stanizlav Zaslavsky, Cheryl Pyle dan Sean O'Bryan Smith. Dan tiga lainnya adalah, Arne Hioth (Oslo,Norway): trumpeth, Oddrun Eikli (Oslo, Norway): vocals, words and melody lines dan Axel Weiss (Obernbreit, Germany) : guitars and composing, rhodes piano.
Flow begitu wow, jujur saya ini bukan pengamat musik tapi penikmat musik. So jadi saya mendengarkan musik kalau enak didengar maka kepala saya akan mantuk-mantuk mengikuti alunanan lagu. Lagu pembuka di album FLOW
menurut saya sebagai pembuka sangat energik, disambut suara Cheryl Pyle
menyapa pendengar dengan ilustrasi flute-nya semilir terdengar lead
gitarnya Axel Weiis, yang lain mengikuti. Itu yang saya tanggap saat
mendengarkan lagu berjudul "Let it go with the Flow", durasi 4:54. Disusul track kedua, saya sih belum mengenal vokalisnya bernama Oddrun Eikli, namun saking
seringnya mendengar lagu-lagu mereka lewat fanpage Axel Weiss-Stan Z,
Youtube, My Space atau Soundcloud, serasa saya akrab banget suaranya
yang sangat lembut merdu, mengingatkan saya pada suara penyanyi The
Groove, Rika Ruslan. Lagu kedua berjudul, " Autumnal " dengan
intro khas petikan gitar akustiknya Axel Weiss, lalu suara
trumpeth-flute berakhir dengan kelembutan suara Oddrun dan petikan
gitar Axel.
F L O W , this is our intrinsic music - music for
itself. We play to fulfill our love of music and heart tenderncy for
original sound which range from free jazz improvisations to composed
jazz ballads. We welcome you to listen.
Track list :
- Let it go with the Flow
- Autumnal
- Spontaneus Balladicity
- Little Things
- Dialogue in Blues
- Flavour from the Sun
- From Chaos to Heaven
- Spring
- Dessert in Heaven
- Sun Dance
- Islay Blues
- Oceanic Spheres
- Rocking
- Precious Energy
- Happy Tune
Nah dari 15 track lagu, yang paling akrab di telinga saya adalah "Little Things and Springs",
jadi sangat banyak pekerjaaan rumah saya mendengarkan lagu-lagu mereka
memberi warna baru dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk lebih
mengetahui silahkan kontak atau klik use it http://www.facebook.com/media/set/?set=a.430130600366250.91958.100001079414192&type=3
Actual news:
"FLOW" is here - our new international and independent jazz album.
If you like to order our cd, please send a message to one of these mailadresses:
aw@weiss-haenitsch.de (Germany) or oddruneikli@gmail.com (Norway)
atau klik www.weiss-haenitsch.de/AxW.html
www.weiss-haenitsch.de/Galerievorraum.html
MAX RIDGWAY TRIO - BLUES AND CURIOSITIES
CD ini datang bersama Kazhargan World, 4 hari yang lalu. Bila diperhatikan CD Max Ridgway Trio - Blues And Curiosities, direkam
pada 7 Mei 2008, artinya justru saya menerima CD "A Little Night Music
dan Live At Borders" dengan rekaman terakhir 2011. Wah, bersyukur
sekali saya baru mengenal gitaris dari Alva, Oklahoma - USA sudah
mnedapat tiga CD sekaligus. CD ini terdiri dari tiga musisi : Max Ridgway (guitar) - Richard Martin (bass) - Tony Swafford (drums). Adapun Cd tersebut berisi :
- Heard It Throught the Grapevine (Barret Strong/Norman Whitfield)
- Chariots (John Scofield)
- Diotima's Strange Discoveries (Max Ridgway)
- The Dancin Jellyfish (Max Ridgway)
- The Nature Theatre of Oklahoma (Max Ridgway/Jason Franklin)
- See That My Grave Is Kept Clean (Blind Lemon Jefferson)
- The Lizard King (Max Ridgway)
- Turnaround (Ornette Coleman)
- Knockin' On Heaven's Door (Bob Dylan)
- Them Changes (Buddy Milles) / Born Under A Bad Sign (Albert King)
- In A Sentimental Mood (Duke Ellington)
Bintang tamu bernama Jason Franklin, hadir
dengan harmonika untuk lagu "Knockin' On Heaven's Door, dan The Nature
Theatre of Oklahoma", dua lagu ini kaya permainan harmonika, masih
instrumentalia. Namun di lagu "See That My Grave Is Kept Clean",
terdengar vokal si bintang tamu, amat sangat suasana membawa ke suatu
perkampungan koboi dari intro hingga akhir, bahkan petikan gitar Max
Ridgway lepas dari irama jazz seperti di Kazhargan World. Saya pribadi
sangat salut kepada beliau yang sangat menikmati segala genre musik.
Saya pernah menulis tentangnya di catatan sebelumnya berjudul,
" Ridgway Performs Solo Boston Concert ." Di sana
saya sengaja meminta ybs untuk menulis lagi artikel koran yang memuat
berita tentang dirinya, lalu saya menyalin kembali dalam bahasa
Indonesia dan membagikan dalam catatan facebook juga blog saya. Itu
alasan saya kenapa saya tertarik pada bule Amrik itu, karena dia saya
bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan musik, dimana saya
perlu belajar banyak kepadanya, kepada siapa pun yang saya akan
belajar. Karena belajar itu tak mengenal usia dan waktu.
Ketika saya menulis ini, saya belum menyimak benar sebelas lagu dari
album "Blues and Curiosities.". Namun, dua lagu track 2 dan track 3,
adalah lagu-lagu yang sudah familiar di telinga saya, lewat CD
sebelumnya yang telah saya terima.
MAX RIDGWAY TRIO - LIVE AT BORDERS
Cover foto by Roger Scott
For booking information : maridgway@nwosu.edu
Sekitar Juli 2012 lalu, untuk pertama kalinya saya menerima paket
yang berisi CD karya Max Ridgway. Tertegun dan bahagia. Saya nggak
pernah berpikir saya akan menerima bingkisan itu. Bukan itu saja,
tetapi beliau mengajak saya diskusi tentang musiknya. Gila! Saya ini
siapa, kok ya bisanya saya diajak diskusi mengenai musiknya. Saya ini
khan hanya penikmat musik, bukan pemusik atau pengamat musik.
Okelah, begitu kata saya menyanggupi. Mulai-lah saya memutar CD tsb,
tanpa melihat susunan lagu dalam list album. Dari pertama, hingga akhir
lagu saya suka lagu, Ain't No Sunshine. Baik di CD bertajuk, "Live At Borders atau A Little Night Music."
Lagu lawas milik Bill Withers itu ternyata dalam beberapa versi tetap
menarik perhatian saya. Maka itu saya mengajukan izin ingin membuat
klip versi windows movie maker dengan berbagai gaya saya.
Pucuk dicinta ulam tiba, beliau memberi izin dan mempersilahkan saya
membuat klip dengan lagu yang saya sukai. Perbedaan album ini dengan
album "A Little Night Music", adalah semua lagu di album ini di rekam
dalam sebuah studio dengan menyertakan pendengar menikmati pertunjukkan l i v e ,
karena setiap akhir lagu terdengar tepukan tangan penonton. Meski lagu
yang sama, seperti Ain't No Sunshine, maka saya pun tertarik membuatkan
klipnya dua versi. Selain itu saya tertarik pada lagu lawas milik George Harrison, berjudul "Something."
Lagu yang akrab ditelinga, saat saya remaja, menurut saya sangat pas
sekali dengan postingan foto milik Max Ridgway yang menampilan tali
sepatu dalam berbagai bentuk. Something ya something banget, saya
membuat klip-nya memakai Picasa 3, akhirnya tayangan klip itu
benar-benar merupakan lagu dan slideshow yang something-lah, karena dikemas dengan irama yang sangat slowly dan rada nge-blues. Good to Something Max Ridgway version!.
Susunan 14 lagu di album Live At Borders itu, antara lain :
- Scrapple from the Apple (Charlie Parker)
- Freddie Freeloader (Miles Davis)
- master of War (Bob Dylan)
- Chariots (John Scofield)
- Ain't NO Sunshine (Bill Whiters)
- Angel Eyes
- Ziphim (John Zorn)
- Herat it Trough The Grapevine (Strong/Whititfield)
- Blue Monk (theolonius Monk)
- Something (George Harrison)
- Diotima's Strange Discoveries (Max Ridgway)
- I Shot the Sheriff (Bob Marley)
- Isolde (Max Ridgway)
- A Little Night Music (Max Ridgway)
Recorded March, 2011 by Richard martin
mastered by Dave Skinner, Skinner Audio Serviices
M A X R I D G W A Y - A LITTLE NIGHT MUSIC
Inside photograph by Troy Brooks
Contact Max Ridgway at www.maxridgway.com
Pertama kali mendengar lagu-lagu di album berjudul, "A Little Night Music", saya jatuh hati pada lagu terakhir yaitu ,"I Close My Eyes".
Selain lagu Ain't No Sunshine yang saya sebut diatas. Ternyata setelah ngobrol ngalor ngidul, lagu pilihan saya itu adalah lagu terbaru yang baru ditambahkan di susunan list track.
Sekali lagi saya tegaskan, setiap mendengarkan lagu baru yang baru saya
dengarkan, (apapun itu) saya sengaja membiarkan pikiran, telinga dan
perasaan saya menggelinding mencari lagu mana yang sangat saya sukai.
Dan itu ternyata sangat menuntun saya berekspresi, dan biasanya akan
diikuti selanjutnya untuk membuat sesuatu bisa berbentuk tulisan atau
klip. Mengingat saya akhir-akhir ini lebih enjoy membuat klip
dengan keterbatasan aplikasi, software dan mood. Tanpa terasa saya
telah membuat beberapa klip untuknya, antara lain :
Ain't No Sunshine (2 versi), Something, A Little Night Music, I
Close My Eyes dan Isolde. Tiga lagu terakhir adalah karya asli Max
Ridgway, padahal pemilihan lagu secara acak saat saya tertarik membuat
klip-nya. Terima kasih Max Ridgway atas kepercayaan dan kesempatan
berapresiasi untuk saya.
Link video klip lagu karya (iseng) untuk daftar di atas di akun Youtube Arie Rachmawati sbb :
http://youtu.be/lWKQIWXKuew - Ain't No Sunshine by Max Ridgway from album A Little Night Music
http://youtu.be/_ZuGKFvLy-s - Ain't No Sunshine by MR Trio from album Live At Borders
http://youtu.be/HBnLgad4Ydo - Something by Max Ridgway
http://youtu.be/Am3M7xc9BvY - A Little Night Music by Max Ridgway
http://youtu.be/dxTdkfJprM4 - I Close My Eyes by Max Ridgway from album A Little Night Music
http://youtu.be/h6e-WsOnA0Q - Isolde by Max Ridgway
Dalam lagu di album 'A Lilttle Night Music' sbb :
- BB Blues (Larry Coryell)
- Ain't No sunshine
- Help (Lennon/Mc Cartney
- Bernie's Blues (Max Ridgway)
- Come Together (Lennon/McCartney)
- A Little Night Music (Max ridgway)
- Isolde (Max Ridgway)
- I Close My Eyes (Max Ridgway)
Saya sangat beruntung sekali mengenal beliau-beliau tsb diatas hanya melalui jejaring sosial terutama media facebook ini. Semua berawal dari seorang teman kakak saya bernama pak Yayan Wachyana yang memperkenalkan kepada pianis asal Russia, Stanislav Zaslavsky
sekitar setahun lalu. Kemudian saya diajak bergabung ke grup musiknya,
lalu berkenalan dengan pelukis, seniman tulen, cakep lagi bernama Axel Weiss dan akhirnya berteman dengan gitaris asal Alva Oklahoma itu, dan dari Max Ridgway-lah
saya bersahabat dengan semuanya. Amin YRA, karena niat saya ingin
menjalin talisilaturahmi maka semuanya diberi kemudahan dan kelancaran.
Semoga setelah ini semakin banyak teman saya dari belahan dunia,
dari berbagai bahasa dan kebudayaan. Dengan ini saya pun sedikit demi
sedikit memperkenalan musik Indonesia, para musisinya terutama idola
saya Fariz RM, lalu menyusul lainnya (Montecristo dan
Moving On-nya Tono Supartono). Dan mereka pun sedikit demi sedikit
mulai tertarik mendengarkan musik kita, musik Indoensia. Indonesia yang
sangat kaya budaya dan kesenian semoga bukan tinggal nama semata saja,
mungkin cara saya ini menjadi jalan kecil untuk saya pribadi tetap
mencintai kebudayaan, kesenian Indonesia, Cinta Indonesia.
Overall, saya sebagai pemikmat musik yang tadinya belum
mengenal irama blues, sejak mengenal Max Ridgway saya mulai menyukai
musik blues. Melalui musik karya Axel Weiss yang lebih kearah jazz
ballade atau menurut saya sedikit baru di telinga saya, karena kaya
improvisasi intrumen gitarnya baik yang akustik maupun yang gitar
elektriknya. Ditambah suara khas Cheryl Plye dan Oddrun menjadi
atmosfer baru. Kemudian melalui permainan piano nya Stanislav Zaslavsky
juga pemusik lain akhirnya kelima CD itu menjadi pekerjaan rumah yang
harus saya simak dan nikmati dikala senggang sambil melakukan tugas
rutinitas RT.
Tak ada salahnya menerima mereka, musik mereka untuk negeri kita.
Bukan karena saya bagian dari pertemanan mereka, lalu saya memuji.
Bukan karena itu, tetapi karena musik-lah yang membawa saya juga mereka
menjadi bagian dari permusikan dunia. Seperti yang saya tulis di awal
catatan ini, bahwa musik adalah bahasa dunia, nada irama itu yang
mempertautkan komunikasi walau dengan keterbatasan masing-masing. Dan
catatan Musik Lintas Benua ini, saya akhiri. Senang
bisa berbagi dan terima kasih banyak buat pembaca yang sudah mampir dan
membaca, syukur-syukur turut mendengarkan musik mereka itu.
Terima kasih buat Stanislav Zaslavsky (Russia), Axel Weiss
(Obernbreit, Germany), Cheryl Pyle (New York City), Oddrun Eikli (Oslo,
Norway) dan para seniman di Modern Art Group & Kazhargan World Jazz
yang telah merangkul saya, dan Thanks for evrything to Max Ridgway.
Bogor - Bandar Lampung, 28-29 Oktober 2012
Salam,
Arie Rachmawati
G A L E R I F O T O
|
Me with CD's Flow & Kazhargan World |