Selasa, 12 November 2013

L i v e 2013


PENIKMAT  MUSIK  LINTAS  GENERASI

N A I F



Sabtu, 9 November 2013

Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung,  malam minggu lalu penuh dengan kawula muda. Sebuah acara yang diadakan Universitas Padjajaran "Espose -2013", menggelar hajat tahunan, kali ini mengangkat tema, "Tone and Rhythm of Wonder East Indonesia."  
Seandainya aku nggak diajak Edo (anak ragilku), jelas nggak pernah bisa membaur dengan para mahasiswa-mahasiswi tsb. Lucunya lagi, meski ikut pernukaran tiket di siang harinya, aku nggak tahu siapa yang akan mengisi acara tsb adalah Kahitna dan Raisa.
Kahitna

Hingga malam itu, saat memasuki ruang kedap suara dari pintu kiri yang sudah dipenuhi para penonton, di stage lagi performing E.A.F Project, nampak Melani Subono dkk. Melirik sana-sini, mencari kursi kosong agak susah dan akhirnya aku putuskan berpisah dengan Edo. Meski pisah, namun Edo masih mengawasiku, sueerr ini jaman kebalik, dimana anak mengawasi Mamanya. Sebelum Edo membaur dengan teman-teman kampusnya, ia sudah mewanti-wanti diriku agar duduk saja, jangan menuju ke tengah, ditakutkan aku hilang apalagi pingsan. Hmmmm..., kemudian membaur lah aku dengan para girly yang ternyata suaranya mirip Tarzan jejeritan saat personel NAIF mulai tampil di atas panggung. Benar-benar aku tidak tahu dan nggak 'ngeh' kalau ada band beranggota : "David" Bayu Danang Jaya (vokal), Muhammad "Emil" Amil Hussein (bass kibor, vokal), Fajar "Jarwo" Endra Taruna (gitar, vokal) dan Franki "Pepeng" Indrasmoro Sumbodo (drum, perkusi, vokal)**, dalam deretan bintang tamu pengisi acara Espose 2013.

NAIF, aku mengenal grup tsb saat di televisi jaman MTV Ampuh rajin menayangkan lagu berjudul Posesif, dengan model klip yang akhirnya meninggal dunia karena sakit. Sebelumnya lagu perdana mereka berjudul  Mobil Balap hanya selintas lalu mampir di telingaku. Malam itu Naif membuka aksi panggungnya dengan lagu Air dan Api, mengajak audiensi meramaikan suasana. Irama nan riang mampu membuat mereka yang di depan stage berjingkrak-jingkrak. Asyik. Lagu itu sangat familiar ditelingaku ketimbang Mobil Balap, selebihnya aku nggak tahu Krisna Prameswara.  Ia pantas disebut keyboardist sejuta band itu,  karena selalu ada di setiap pertunjukkan musik berbagai ragam jenis. Aku mengenalnya sosoknya saat pertama kali konser Kadri Jimmo the Prinzes manggung di Salihara, 4 tahun yang lalu. Belakangan hari aku baru tahu kalau beliau itu sebagai additional Naif sejak 2005, begitu yang tertulis di wall facbeook -nya. Satu per satu judul lagu yang mereka suguhkan. Sekelebat mataku menangkap sosok pemain keyboard, yaitu mas Krisna Prameswara.

Aku serasa muda kembali terseret arus penikmat musik anak muda. Anehnya lagi aku bisa mengikuti lagi-lagu Naif, meski nggak tahu judulnya (kecuali yang disebut diatas tadi). Hingga, pada sebuah lagu, ".... janganlah kau berpaling dariku, karena kamu cuma satu untukku....untukku"   Ajaib lagu itu tiba-tiba menduduki rating hatiku malam itu.  Sumprit aku mikir, pernah mendengar seseorang mengucapkan kata-kata mirip banget lirik itu. Mencoba mengirim pesan ke Edo, menanyakan judul lagu tapi keburu pesan pending dan lagu demi lagu  berikutnya mengalun.  "Bukan maksud melucu bila dalam aksi panggung Naif David sang vokalis mengeluarkan jurus-jurus saktinya yang kerap membuat penonton terpingkal-pingkal. Itu memang sudah menjadi sifatnya sehari-hari yang kemudian ia bawa ke atas panggung sebagai media interaksi terhadap penonton. Namun tetap mereka berlima serius dalam bermusik dan membuat lagu. Hanya saja menurut mereka konsep musik dan hiburan yang mereka tawarkan di setiap penampilan NAIF masih tergolong beda dari semua yang ada di Indonesia sehingga mereka sering dianggap lucu atau unik." (salinan dari Wikipedia). Ketika giliran si vokalis David menampilkan lagu Enggo Lari yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi jazz Margie Segers karena mewakili dari tema yang panitia usung. Para pemuda pemudi malam itu yang tadinya kompakan koor menyanyikan lagu-lagu Naif, tiba-tiba menjadi sedikit hening, mungkin mereka kurang mengenal lagu jadul tsb.  Ini pertama kali melihat, menikmati Naif, aku merasa larut dan nyaman. Lagu pamungkas adalah Posesif dan benar-benar dua jempol buat Naif yang sepanjang performing-nya sangat menghidupkan suasana. 





Naif meninggalkan panggung berganti Raisa, penyanyi yang memiliki paras cantik secantik suaranya dengan rambut ikal mayang untuk era kini, sangat disayangkan sound-nya kurang bagus, jauh beda sama performance-nya Naif sempurna. Pertama kali menonton penampilannya Raisa saat acara Ami Award 2012, malam itu setelah Raisa menyanyikan dua lagu,  aku meninggalkan ruangan untuk mencari makanan dan minuman bersama Edo. Setelah dirasa istirahat cukup,  masuk ke ruangan lagi dan waktunya   bintang tamu pengujung acara tsb. Posisiku menonton sudah merapat ke bagian tengah panggung, agak susah karena Kahitna dengan 'Soulmate' nya yang kebanyakan kawula putri begitu histeris melihat idolanya menyanyikan Cerita Cinta, Takkan Terganti, Andai Dia Tahu, Cantik, Tak Sebebas Merpati, Bintang, mantan Terindah, Aku Dirimu Dirinya dll. (aku hanya mampu mengingat itu, selebihnya lupa.) Hal ini juga kali pertama aku menonton performance-nya Kahitna, beberapa kali terlewatkan karena berbarengan waktu dengan acara-acara lainnya. Tujuan utama adalah ingin menemui pemain bass Kahitna bernama Dodik Isnaeni atau Dody Is Kahitna.

Dody Is Kahitna
Dia adalah kakak kelas semasa SMPN 1 Jember. Walau ada sedikit kendala, akhirnya Allah SWT mempertemukan kami, sueneng pol  rasanya saat pintu terbuka dengan dijaga dua satpam menahan beberapa orang untuk ditempat dan memberi ruang gerak para artis yang akan melewati pintu itu. Begitu pintu terbuka, "Lajengan, lajengen...sekejek beih mas Dodik." ucapku semangat. Senyum ramahnya membalas sapaanku. Pertemuan setelah 30 tahun berlalu telah terobati walau kami hanya sebentar ngobrol, tanda tangan dan berfoto-ria dengannya. Dan ia pun mengucap salam perpisahan, "Ariiiee...., engkok kontak-kontak meneh yo."  Ia pun berlalu menuju mobil di plataran parkir sisi kanan gedung. Pertemuan itu aku sampaikan kepada teman-teman sekota yang merasa mengenalnya di waktu yang lampau, melalui postingan facebook dan bahagianya aku kala ia menulis di akun twitternya, Amiin YRA, ternyata ia tidak melupakan persahabatan kami.

Malam semakin larut dan gedung Sabuga mulai sepi, ditinggalkan penonton, aku kembali ingat lagu Naif yang bikin bertanya apa judulnya.  Untung Edo segera memberi jawaban, sambil nyeletuk, "Tumben Mama suka lagunya Naif, Edo memang nggak bilang kalau ada Naif, takut Mama nggak mau datang ke acara tsb, ealah ternyata Mama menikmati, syukur deh."  Judul lagu itu adalah Karena Kamu Cuma Satu dengan lirik, "....kau yang paling setia, kau yang ter-isitimewa, kau yang aku cinta, cuma engkau saja, dari semua pria aku yang juara, dari semua wanita kau yang paling sejiwa, denganmu semua air mata menjadi tawa suka ria, akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka, denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria, janganlah kau berpaling dariku, karena kamu cuma satu untukku....kau satu satunya, dan tak ada dua, apalagi tiga, cuma engkau saja, denganmu semua air mata menjadi tawa suka ria, akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka, denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria, janganlah kau berpaling dariku, karena kamu cuma satu untukku....kau satu satunya, dan tak ada dua, apalagi tiga, cuma engkau saja, dari semua pria aku yang juara, dari semua wanita kau yang paling sejiwa, denganmu semua air mata menjadi tawa suka ria, akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka, denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria, janganlah kau berpaling dariku, karena kamu cuma satu untukku....untukku" 

Lalu, Edo mulai bercerita sepanjang ia menonton setiap perform-nya, sang vokalis Naif selalu berinteraksi dengan penonton, jadi komunikatif bikin senang dan meninggalkan kesan puas. Selain Naif pernah mengisi acara kampusnya, Edo menambahkan ulasan hairstyle-nya David keren. Dalam hatiku sebenarnya kini aku menyadari bahwa diriku sendiri waktunya menyematkan tanda sebagai, "Penikmat Musik Lintas Generasi."  Sesekali kuping era '80-an menggauli musik kini, nggak semuanya buruk, pasti ada yang bagus, yang menonjolkan mutu dalam bermusiknya. Dan lagu "Karena Kamu Cuma Satu" itu keren bisa membuatku jatuh cinta pada lagu mereka yang mewakili grup band masa kini generasi anak-anakku (Ryo-Ryan-Ed0). Dan Naif punya ciri khas,  mengingat tempo irama musik era 70'an dan Naif setia mempertahankan gaya rada jadul dari fashion pada videoclip-nya.  Musik adalah bahasa dunia, musik membuat suasana menyenangkan dalam berbagai situasi mewakili suara hati.

Karena Kamu Cuma Satu by Naif
(Youtube)




Catatan :
** Disalin dari Wikipedia - Naif.


Salam Musik Indonesia
Arie Rachmawati