Rabu, 13 April 2016

Yoando Crochet edisi :

Cenderamata Pernikahan
karya Arie Rachmawati

Cenderamata Ngunduh Mantu

Setiap kita menghadiri pernikahan teman, tetangga, saudara atau putra - putri teman kita, pastilah kita mendapatkan suvenir atau cenderamata sebagai tanda terima kasih, bentuknya pun beragam. Bermacam - macam pajangan di toko suvenir dijajakan para penjual, namaun tak satu pun menarik perhatian.Suatu hari saya terlibat diskusi dengan tante saya (Tante Nung) dalam obrolan panjang. Beliau mengusulkan untuk membuat bros rajutan selain khas karya sendiri juga tidak umum. 

Berawal dari itu akhirnya saya mencoba memulai, ternyata tak semudah dibayangkan. Berbagai ukuran rantai dicoba, dari ukuran paling kecil, sedang dan besar. Dan ukuran yang terakhir adalah hasil akhir yang sesuai dengan kotak wadahnya. Untuk menentukan kotak wadah bros rajutan memalui proses ukuran, warna dan tulisan dibelakang kotaksebagai tanda bahwa karya itu dari Yoando Crochet by Rie (Arie Rachmawati).

Untuk pelaksanaan itu saya dibantu putra bungsu Ardianto Ridho Putra (Edo) selain merancang kotak wadah, juga design kartu undangan. Untuk proses cetak saya percayakan kepada sahabatnya Edo, percetakan yang dikomandoi Hakim dan Sofyan Aziz. Menyenangkan kami bersama terlibat pekerjaan tsb. Tahap demi tahap melalui proses panjang, jauh hari sebelum menentukan tempat dan segala urusan lainnya yang berhubungan dengan acara tsb.

Mungkin ini satu jawaban nurani 'pasti bisa bila ada kemauan', saat bisa menyelesaikan tugas itu dengan deadline yang ditentukan sendiri.Proses pembuatan bros rajutan tak mengenal lelah, setiap saat merajut bahkan setelah mencapai angka 150 sesuai jumlah undangan, saya tetap merajut. Pembuatan bros rajutan dengan pembuatan rantai rajutan dari 60, 90 dan 111. Setelah itu saya membagi menjadi tiga bagian kelompok warna, 50 pcs untuk bros berwarna merah, 50 pcs untuk bros berwarna sembur (gradasi) dan 50 pcs untuk bros berwarna - warni (biru, kuning orange, pink, ungu dan hitam).





Supaya fokus ke penggarapan bros rajutan, saya sengaja meninggalkan dunia sosmed terutama facebook, tidak melakukan aktivitas apapun walau banyak tagged/mention kiriman foto/video dari teman, yang menyertakan nama saya. Fokus hari demi hari, dikerjakan dengan hati riang gembira, pagi hingga sore. Hiburan saya hanya mendengarkan tausiah dari radio yag berisi tausiah, musik dan berita lokal maupun dunia.

Seminggu sebelum hari H, dalam persiapan keberangkatan ke Jember, dan kotak kerdus berisi souvenir sudah dipacking, saya masih merajut. selain mengisi kekosongan waktu juga berjaga-jaga takut kekurangan suvenir. Alhamdulillah sudah mencapai jumla 200 lebih. Merajut menjadi kenikmatan sendiri Mungkin ini salah satu bentuk prestasi diri yang sangat berkesan sepanjang aktivitas merajut dua tahun terakhir ini. Bukan sekedar meringankan biaya acara, tetapi hasil karya tsb tak bisa dinilai dengan nominal rupiah, Lepas dari itu, semata saya melakukan dengan perasaan cinta dan berharap yang terbaik. Memenangkan tantangan diri dan bisa berbagi bahagia untuk para undangan sebagai bentuk 'tanda mata'. 

Terima kasih bauat temans yang senantiasa mendukung rajutan ini. Terima kasih buat segelintir orang yang meragukan kemampuan saya dan sempat memandang sebelah mata untuk pemilihan suvenir ini. Terima kasih untukmu yang sudah mampir dan membaca tulisan ini.



Salam
Arie Rachmawati