That's What Friends Are For
Oleh Arie Rachmawati
Meneruskan tulisan lama (draf) ,yang tertunda lebih dari sepuluh tahun, seperti menemukan kembali sebuah kotak pandora yang telah lama hilang.
Tulisan ini terinspirasi oleh lagu pada era 80'an dengan judul That's What Friends Are For yang dipopulerkan oleh Dionne Warwick & Friends. Namun yang saya simak kali ini adalah sebuah instrumentalia yang di arransemen ulang oleh gitaris Max Ridgway (Oklahoma) bersama grup band nya. Dan dikirimkan berupa file mp3 lewat email kepada saya.
Menurut saya lagu itu bercerita tentang arti persabahatan yang tak tergerus waktu. Mungkin kehadirannya bisa menjadi persahabatan lintas benua / negara, dikarenakan sama - sama menyukai musik. Musik adalah bahasa universal. Bahkan ia juga banyak bertanya tentang agama Islam.
Obrolan demi obrolan terjalin lewat email dan saya pernah bercerita tentang lagu itu di kala remaja hingga kini tentang arti persahabatan. Dan saya mempunyai sahabat yang tengah sakit keras dalam perawatan di rumah sakit. Berasa sedih dan prihatin, bahkan timbul ketakutan akan kehilangannys. Sahabat saya itu mbak Elizabeth Ari Purwandari, teman sekomunitas di KFFRM.
Ternyata gitaris itu juga mempunyai kisah yang nyaris sama, bahkan telah meninggal dunia. Terinspirasi itu ia menulis dan mencipta lagu instrumentalia berjudul "I Close My Eyes by Max Ridgway.
Setiap teman belum tentu ia seorang sahabat, namun seorang sahabat pastilah ia teman. Sahabat bisa juga salah satu dari anggota keluarga kita. Peranan seorang sahabat sangat penting selain tempat curahan hati segala macam persoalan. Ia bukan saja mendukung tetapi juga bisa mengkritik kita yang kadang menimbulkan debat. Perdebatan yang sehat, bukan perdebatan yang melahirkan permusuhan. Itulah bentuk kasih sayangnya kepada kita, dan kita sebaliknya kepadanya. Take and give., ada waktunya kita memberi dan ada waktunya kita menerima.
Ketika seseorang menjadi sahabat adalah sebuah perjalanan yang sangat panjang, melalui rentang waktu, menyeberangi lautan hati hingga menemukan tempat yang nyaman dalam berbagai topik cerita kehidupan manusia. Oleh karena itu saya termasuk pemilih dan selektif meski terkesan semua teman itu saya rangkul seraya berkata, "you are welcome".
Lepas dari cerita diatas yang mendasari tulisan ini, saya menemukan banyak kata - kata bijak sebagai pembuka hati dalam menilai sebuah persahabatan.
Beberapa kutipan dari buku Primakata (Mutiara Cerdik Cendikia) yang seputar persahabatan, sebagai berikut :
Seorang teman sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadiirannya, mempercayai Anda akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.
Jika Anda bertemu dengan seseorang tanpa senyuman, berikanlah sebuah senyuman anda untuknya.
Senyuman merupakan sistem pencahayaan diwajah dan sistem penghangatan dihati.
Senyuman merupakan satu-satunya hal yang bisa Anda gunakan dan tidak pernah ketinggalan zaman.
Senyum tidak hanya akan menampilkan wajah yang cerah, namun juga menghangatkan jiwa.
Sebuah senyuman merupakan bahasa diplomasi yang ajaib, bahkan bayi-pun mengerti.
Persahabatan seperti pernikahan, sangat tergantung pada kemampuan menghindari diri dari hal-hal yang tidak termaafkan.
Kekuatan kuda, dites dengan jarak jauh. Ketulusan hati, diuji dengan pergaulan yang lama.
Orang yang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.
Orang yang baik hati adalah mereka yang mau memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain.
Beberapa kata mutiara itu sangat inspiratif mampu memberi energi positif. Dengan hadirnya seorang sahabat, berasa saling menukar energi positif sehingga kita akan menjadi bersemangat juga riang gembira. Di masa kekinian hubungan persahabatan lebih melebar dengan melibatkan keluarga masing-masing yaitu pasangan hidup dan anak - anak kita.
Tak perlu kita berbuat sesuatu agar semua orang menyukai kita, tetaplah positif thinking dan aktif menebarkan kebaikkan. Insya Allah persahabatan akan berlangsung lama.
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar