Kamis, 19 September 2024

M u s i k I n d o n e s i a :

TRIBUTE TO CHRISYE CONCERT 
Oleh : Arie Rachmawati 


Senin, 16 September 2024
Saya beserta suami, dibarengi dengan anak ragil dan temannya hadir di Istora Senayan Jakarta, untuk melihat pertunjukkan musik bertema "Tribute to Chrisye Concert" dengan bintang tamu sbb : Afghan, Andien, Ariel Noah, Eva Celia, David Bayu, Kevin Aprilio, Mahalini, Once Mekel dan Rizky Febian.

Sepuluh penyanyi yang mempunyai kekhasan masing - masing, ikut menyemarakkan pentas panggung, diiringi musik pimpinan Raidy Noor, mereka yang akan membawakan lagu - lagu Chrisye dari album ke album. 

Panggung yang semula gelap, menjadi terang benderang dengan sentuhan gemerlap lighthing lampu berwarna - warni dan para hadirin diminta dengan hormat untuk berdiri dan siap menyanyikan lagu 
Indonesia Raya. 

Setelah itu acara pembuka dengan tampilan animasi (AI) dari sosok almarhum Chrismansyah Rahadi yang beken dengan Chrisye.

Konser dibagi dengan tiga tahap berupa Chapter 1, 2 & 3. Masing - masing Chapter bercerita tentang perjalanan musik dari awal kisah, perjuangan dan melegendakan lagu - lagu. 

Mengawali cerita  dengan kisah perjalanannya dalam bermusik yang terwakilkan lagu "Serasa" sebagai pembukanya oleh Rizky Febian. Terdengar intro lagu yang familiar telah menyegarkan suasana kemudian diredam dengan kelembutan lagu "Merpati Putih" oleh Mahalini. Kedua lagu tersebut dipetik dari album Badai Pasti Berlalu. Album yang dibuat setelah suksesnya sebagai pengisi film Badai Pasti Berlalu karya sutradara Teguh Karya.

    Foto : Koleksi Pribadi

Bicara tentang album Badai Pasti Berlalu tak'kan habis semalam untuk dibahasnya. Album kaset dan filmnya sangat fenomena di jamannya. Bersyukurlah saya pernah berada di masa itu dan sangat menikmati lagu - lagu tersebut, meski saya masih berusia dibawah masa remaja.

Suguhan berikutnya dua lagu dibawakan Once Mekel yaitu Pelangi dan Sabda Alam. Menurut saya, kekhasan suara Once Mekel lebih menjiwai lagu tersebut hingga berasa kembali ke masa lalu, dimana sering terdengar tembang lawas itu lewat frekuensi radio. 

Oke selanjutnya, penonton digiring masuk berada pada peralihan genre lebih pop kreatif, seperti keluar dari kekhasan Chrisye yang aman dijalur balada. Nona Lisa oleh Afghan. Lagu ini juga menjadi judul albumnya Nona Lisa.

        Gambar dari Google

Tiga penampilan penyanyi wanita yaitu  Eva Celia "Kala Sang Surya Tenggelam" karya Guruh Soekarno Putra, cukup menjiwai saat Eva Celia menyanyikannya. Beruntung sekali ia mendapat warisan bakat seni, baik dari kedua orang tuanya Indra Lesmana & Sophia Latjuba juga dari keluarga besarnya. Wajar penampilannya sangat bagus sekali sebagai penyanyi masa depan selain bernyanyi pun ia piawai memainkan alat musik dan seni akting.

Lanjut Andien dengan lagu "Cintaku" dan Mahalini dengan penampilan kedua kalinya membawakan lagu "Kala Cinta Menggoda".

Rehat sejenak, penonton penikmat musik di Istora Senayan diajak bernyanyi bersama "Untukku" dengan iringan keyboard oleh Kevin Aprilio. Masih diiringi permainan keyboardnya, tampillah Pasha salah satu dari si kembar putra Chrisye melagukan Kisah Cintaku dan Pergilah Kasih. Untuk lagu Pergilah Kasih dihadirkan kembali suara penyanyi aslinya berasa bapak dan anak sedang live berkolaborasi.

Tentu saja para penonton ikut bernyanyi karena yang hadir dari berbagai usia, walau tetap tak dipungikiri didominasi generasi saya.

Bagi generasi milinial kehadiran Ariel Noah adalah sebuah magnet dari konser tersebut, apalagi bertepatan dengan hari tanggal kelahirannya bersamaan pula dengan almarhum Sang Legenda, Chrisye.

Sedikit bincang - biincang bagaimana terjadinya kerjasama Ariel yang kala itu masih di Peterpan dengan Beliau senior dalam bermusik, hingga terciptanya lagu Menunggumu untuk Chrisye, di album Senyawa.

Sebelum unjuk kebolehan Pasha featuring dengan Chrisye maka ini giliran Ariel Noah featuring Chrisye di lagu Ada Apa Denganmu dengan aransemen baru tapi tidak keluar jalur dari kekhasan lagu - lagu Chrisye.

Momen langka ini mendengarkan lagu hits nya Peterpan dengan suasana berbeda, terutama selingan suara flute di panggung saat performance. 

Kembali Andien menyanyikan "Aku Cinta Dia" dengan alunan senada seirama hadirlah lagu "Anak Sekolah" oleh Rizky Febian. Otomatis penonton riuh larut dalam irama yang tepat untuk kawula muda dari masa ke masa.

Perpaduan suara khas Once Mekel featuring dengan Mahalini di lagu "Negeriku" Tak perlu meragukan penampilan Once Mekel dan Mahalini pun cukup bagus, harus dijaga dan ditingkatkan untuk performance berikutnya. 

Bintang Tamu pengisi acara yang belum tampil adalah David Bayu, mendapat bagian untuk menembangkan "Seperti Yang Kau Minta". Lagu ini seingat saya, adalah ciptaan Pongki Jikustik. Usai itu David Bayu merubah penampilan dan suasana sedikit berdangdut ria saat melagukan "Pandangan Pertama" yang dulu dipopuletkan oleh A. Rafiq. Lagu ini berada di album Dekade

      Gambar dari Google

Pandangan Pertama versi David Bayu lebih enerjik irama dangdutnya terbalut dalam kemasan pop kreatif, diselingi gaya panggungnya tampil beda, sangat menghidupkan suasana. Apalagi saat bercerita tentang sosok Chrisye menjadi inspirasi dalam bermusik.

Afghan tampil kembali dengan dua lagu sekaligus yaitu "Kisah Kasih di Sekolah" dan "Andai Aku Bisa". Dua lagu ini membawa suasana lebih mendayu romantis sedikit sendu, otomatis bikin suasana terbawa perasaan.

Ketika lagu "Kisah Kasih di Sekolah" ciptaan Obbie Mesakh dan dipopulerkan kembali oleh Chrisye masih dalam album Dekade, sudah berbeda aransemen dari aslinya.

Kini dilantunkan oleh Afghan berbeda lagi lebih slowly dan sedikit melankolis. Ini jelas penilaian saya pribadi yang pernah berada di masa bomingnya lagu tersebut di layar kaca oleh penciptanya sendiri. 

Begitu juga lagu berikutnya dimana suara khas nya Afghan sangat populer dengan lagu ciptaan Bebi Romeo & Dhani Ahmad. Tak ada celah sedikit pun, sungguh suguhan mantap. Usai dua lagu tersebut, Afghan ingin menampilkan lagi lagu "Panah Asmara" namun para penggemar Afgan yang hadir harus kecewa, karena jika Afghan yang melanjutkan bisa - bisa ini menjadi konsernya Afghan, bukan Tribute to Chrisye Concert.

Cukup terwakili oleh Mahalini membawakan "Panah Asmara", tak mengecewakan dan cukup menghibur. Mahalini berusaha tampil sangat interaktif dengan penonton untuk menjalin kedekatan tanpa jarak.

Wow giliran Eva Celia lagi yang hits dengan lagu berjudul "C.H.R.I.S.Y.E". Sesi ini memang saya tunggu - tunggu, dimana untuk pertama kali saya mendengarkan lagu ini lewat Youtube. Musiknya asik berasa berdisko ria kembali ke era 80'an. Liriknya pun bila disimak adalah rangkaian judul lagu - lagunya Chrisye dari album ke album. 

Saya pikir lagu "C.H.R.I
S.Y.E" yang menularkan rasa gumbira, telah mengakhiri acara. Ternyata terselip sesi Eva Celia mewakili para pengisi acara menyerahkan buket bunga untuk putra - putri almarhum Chrisye dan almarhumah Yanti Noor yang terwakili oleh dua orang anak dari empat bersaudara. Haru.

Lanjuuuutt masih ada dua lagu diujung pertunjukkan, yaitu "Juwita" oleh Afghan dan "Hip Hip Hura" perpaduan antara Andien dan Rizky Febian. Hebatnya Andien bisa menyatukan hati ketika featuring dengan penyanyi generasi baru, Rizky Febian. Menurut saya, sebagai penikmat musik dari masa ke masa, maka Rizky Febian harus semangat berlatih untuk meningkatkan olah vokalnya. Bila ingin kelak akan dikenangnya sebagai The Legend, seperti yang diucapkannya.

Secara keseluruhan acara ini sukses, para bintang tamu sangat menghormati, menghargai sosok Legenda ini dengan sebutan Om Chrisye.

Mungkin saran dari saya untuk Rizky Febian sebagai junior di dunia musik lebih menghargai senior, dengan penyebutan Om kepada beliau sebagai penghormatan perbedaan usia yang teramat jauh,  beliau sebagai Musisi Legenda dan ybs pun telah tiada. Sebaiknya jangan asal menyebutkan nama.

Berlalunya acara dengan durasi waktu kurang lebih dua jam, dengan lebih dari dua puluh lagu telah membawa penonton, para hadirin larut hanyut dalam sebuah kenangan. Masih banyak lagu - lagu hits Chrisye yang belum ditampilkan, bukan sekedar pop saja, ada religi dsb.

Chrisye telah menyentuh hati pendengarnya melewati beberapa generasi. Dan ini benar - benar terangkum dalam Chapter 3 : Everlasting

Puja dan pujian yang memenuhi ruangan Istora Senayan, saat para pendukung acara, bintang tamu, para penari pengiring artis, keluarga Chrisye saling merangkul siap meneruskan lagi untuk mengabadikan lagu - lagunya Chrisye seiring jaman.

Para penonton dari segala usia pun membaur ini adalah sebuah kerja sama yang solid untuk kesuksesan mewujudkan acara, Lifetime "Tribute to Chrisye Concert".

Terima kasih pembaca yang telah meluangkan waktu membaca dan berimajinasi serasa berada di tempat yang sama dengan saya di Istora Senayan Jakarta.

♡ ❤️  ♡