Minggu, 27 April 2014

Ulang Tahun

Aku & Empat Enam
(curhatanku)
Kado dari Yoando

Minggu 27 April 2014 ini usiaku bertambah lagi satu, berarti kesempatan di dunia berkurang. Sejak lima tahun terakhir ini kala mengenal jejaring sosial media sebut saja facebook dan twitter, setiap tahunnya selalu ada saja yang mengucapkan 'selamat ulang tahun', lewat telefon, SMS, inbox & wall FB, twitter, BBM dan What'sApp (padahal aku bukan artis, selebritis atau publik figur), baik dari keluarga, saudara, tetangga, sahabat dsb. Dan di rumah pun nggak pernah ada perayaan ulang tahun, semua berjalan biasa saja. Namun, mendadak wall-ku penuh berbaris-baris doa dan ucapan itu, senang sekali pastinya. Setiap ucapan itu doa, semakin banyak yang mendoakan pertanda baik dan semoga memberi kebaikan, keberkahan usia dan manfaat untuk orang lain terutama dalam hal kebaikan. Atensi, perhatian mereka adalah salah bentuk nikmat dalam pertemanan baik secara maya maupun nyata. Mengutip salah satu dari postingan di twitter, "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak mampu mensyukuri yang banyak. (HR Ahmad), menurutku itu baik, belajar bersyukur lewat ucapan dan doa yang tentu manfaatnya sangat besar.


Mungkin pengaruh usia, nggak ada keinginan berbau duniawi jelang hari ulang tahun. Antara usia 44-45-46 ini aku lebih ingin meningkatkan ibadah, misal sebelum ulang tahun aku nggak punya hutang puasa, atau ingin khatam Al-Qur'an karena setiap bulan Ramadhan banyak nggak bisanya untuk mengkhatamkan Al-Qur'an. Jadi aku berpikir kenapa selama sebelas bulan menjelang hari ulang tahun ditargetkan saja, yang penting waktuku bermanfaat. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mendengar munajah doa-doaku.


"Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang berbuat baik." (QS Al-Baqarah : 195) Mungkin juga akhir-akhir ini aku senang menyimak petikan ayat suci dan membaca buku Hadist akhirnya keinginan untuk itu yaitu berbuat baik tanpa mengharap balas. Berbagi bahagia dan ceria melalui mendongeng buat anak-anak TK di sebuah desa, menurutku itu seperti impian yang tiba-tiba menyeruak nyata. Meski pun dalam hal ini aku otodidak dan belum mahir, namun aku menemukan dunia yang dulu pernah kuimpikan. Manfaat dari mendongeng aku ingin menulis cerita anak-anak agar lebih membumi untuk mencintai Nusantara ini. Beberapa keinginan yang terangkum dalam doa satu per satu Allah SWT telah mengabulkan seperti terbitnya buku kumpulan cerita pendek, jadi sebagai kado ultah ke 46 ini aku mempunyai buku berjudul "Dandelion dalam Rindu", yang diluncurkan melalui penerbit online Leutikaprio sejak Jum'at 8 November 2013 lalu.


Usia kini kedepannya, aku ingin lebih lancar membaca Al-Qur'an dan menghapal surah-surah lainnya dengan baik dan benar. Aku akui cara membacaku masih terbata-bata namun akhirnya Jum'at 7 Februari 2014 lalu aku bisa khatam Al-Qur'an, tinggal menghapal surah Al-Mulk dulu setelah itu target selanjutnya adalah surah Ar-Rahman. Sedikit demi sedikit karena kemampuan memoriku sudah mulai tidak maksimal seperti remaja dahulu. Mungkin hal tersebut dikarenakan faktor usia, dan semakin padatnya file-file bertumpuk dalam memori otak ini antara tugas ibu, istri dan amanah-amanah lainnya. Namun niat, minat dan semangat belajar (apa pun itu) kian menyala. Jelang usia 46 ini, mendadak aku jatuh cinta pada kegiatan merajut. Ajaib saja, aku belajarnya waktu jaman SD dan usia kini dimulai lagi dari nol dengan bantuan tayangan di Youtube dan akun Pinterest dan sedikit demi sedikit tanganku rajin merajut benang wol atau benang katun Bali itu. Biarpun baru memulai aku senang dan bangga pada hasilku karyaku itu. 

Hasil rajutan selama 2-3 bulan ini


Kembali mengutip petikan beberapa ayat dari Al-Qur'an yang ada kaitannya dengan nikmat yang harus disyukuri, simak ini :
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyatakan (dengan bersyukur). (QS Ad-Dhuha :11). "Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepadaNya-lah kamu meminta pertolongan.(QS An-Nahl : 53)  Belajar mensyukuri nikmat yang ada memberi kebahagian di hati kita. Namanya manusia selalu ada saja keinginan-keinginan yang lainnya, namun sebaiknya kembali berserah diri kepada-Nya. Seperti diriku ini, ada keinginan terpendam, maka cukupkan memohon yang terbaik untuk segala apa yang menjadi keinginan batin baik yang terucap maupun yang dalam hati.

Hari ini saat usiaku empat puluh enam tahun, dengan munculnya rambut uban senantiasa disertai semangat membara, semoga semua yang baik dapat terwujud kepada-Nya semua bertumpuh. Usia kini ingin menikmati hidup dengan kreativitas semaksimal mungkin sesuai batas kemampuanku. Kembali ke cerita ulang tahun, tak ada perayaan, tak ada pesta, namun sebuah nikmat yang patut disyukuri yaitu sudah dua tahun terakhir ini anak-anakku dan suami yang tidak satu kota (sekarang sudah sekota lagi sejak 6 bulan terakhir ini) bisa meluangkan waktu berkumpul bersama. Itu lebih dari cukup tanpa izin-Nya semua tak akan terjadi. Allahu Akbar, masih ada saja yang memberi 'kado' baik melalui paket maupun hadiah langsung. Ada cokelat, ada kue tart mungil, ada dua kerudung hijab, t-shirt rajutan, ada frame, and more. Yaa Robb sungguh besar nikmat itu (nikmat sehat dsb), semoga Engkau memasukkan diriku kedalam golongan orang-orang yang sedikit yaitu yang bersyukur. "Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?. (QS Ar-Rahman 13) 
Semoga curhatan diatas bukan cerita riya' semata namun dapat memberi inspirasi, motivasi untuk teman-teman yang membaca mulai saat ini belajar bersyukur dari yang kecil. Barakallahu fiikum . . 
Amin amiiiin Ya Robbal Alamin. Terima kasih buat semua teman, sahabat, saudara, tetangga, dan pembaca blog ini.


Salam
Arie Rachmawati