Rabu, 27 April 2016

Hari Ulang Tahun


Empat Puluh Delapan 
Oleh Arie Rachmawati

Setiap kita berulang tahun selalu mendapat ucapan "Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur." baik dari orang tua, saudara, sahabat maupun pertemanan maya. Dengan kalimat yang berbeda lebih kekinian yaitu "Happy Milad" toh pada dasarnya sama. Setiap ucapan adalah doa, setiap doa pastilah hal baik. Lebih baik lagi apabila kita diberi umur panjang yang bermanfaat, waktu yang barokah, rejeki yang lapang, kesehatan serta perlindungan Allah SWT. Doa-doa seperti itu nilainya lebih besar dari kado berupa barang kesukaan kita. Berbicara soal ulang tahun, sebenarnya setiap kita berulang tahun justru berkuranglah umur kita dengan bertambahnya angka. Artinya kesempatan di dunia mulai menuju ke titik nol yang akhirnya kita akan kembali kepangkuan Illahi. Soal itu wallahualam adalah rahasia Allah SWT. 

Salah satu dari sekian kenikmatan sebagai hamba-Nya adalah nikmat umur. Sejauh kaki melangkah dari 1968 hingga 2016 ini banyak sekali pengalaman hidup baik suka maupun duka mewarnai buku harian. Saya senang menulis diary, semua cerita sehari-hari tertulis disana. Membacanya kembali membuat lamunan menggelinding ke masa itu. Setiap insan-insani pastilah mempunyai cerita sendiri. Seperti lirik lagu Panggung Sandiwara, yang pernah dipopulerkan oleh Achmad Albar. Kita adalah pelaku panggung sandiwara tsb. Sebagian besar teman-teman selalu bilang, hidup saya penuh dengan suka, nampak bahagia. Amin. Orang hidup pastinya ada suka ada duka, ada bahagia ada lara. Seperti roda berputar. Saya lebih menyukai menceritakan rasa suka dengan tujuan berbagi kebahagiaan walau lewat postingan foto dan status menularkan semangat untuk berkreasi. Menurut saya dengan hati gembira dan positif thinking akan membawa dampak yang baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Sementara menyembunyikan rasa duka itu lebih baik tak perlu berkeluh kesah di sosmed. Jangan jauhkan diri dari Allah SWT baik dalam keadaan senang maupun sedih. Duka karena suatu musibah, suka karena suatu karunia semua sebagai ujian hidup. Tetap bersabar dan ikhlas karena musibah, dan bersyukur karena rejeki itulah yang harus kita jalani. Sepintarnya menyimpan duka toh saya tak mampu menyembunyikan dari air mata kesedihan atas meninggalnya Bapak (RIP 22 April 2016). Inna lillahi wa'inna lillahi roji'un.

Itu kado duka menjelang usia 48. Tak ada kue tart, tak ada ucapan selamat yang membanjiri dinding facebook, karena sebelumnya (sebelum ada berita duka) sengaja saya menyunting bio-data dengan menutup tanggal kelahiran. Ini memang seperti tanda denyar, diluar biasaan, saya ingin suasana hening, tapi ternyata masih ada saja yang mengucapkan Happy Birthday Arie, dan itulah orang-orang terdekat seperti Mama, suami, anak-anak, saudara, sahabat. Tentu usia 48 ini tanpa ucapan selamat dari Bapak, meskipun sebelum wafat Beliau sempat menanyakan tanggal lahir saya.
Allah SWT itu Maha Adil, sebelum duka, masih dibulan April (2/4/1988-2016) kami telah memasuki usia pernikahan ke 28 tahun. Kemudian kami keluarga besar yang sempat merenggangnya jalinan tali silatuahmi telah disatukan kembali dalam nuansa kebahagiaan perhelatan putra sulung di acara Ngunduh Mantu Pernikahan Aryo & Ditha di Jember (26/3/2016). Satu tanggung jawab sebagai orang tua telah selesai mengantar satu putra memasuki gerbang pernikahan. Momen termanis dan terakhir dalam album foto kebersamaan almarhum Bapak bersama anak, menantu dan cucunya. Sebelum itu saya terbalut bahagia karena putra kedua telah bekerja sebagai Avsec di Angkasa Pura II Solution dan putra bungsu telah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Bandung.

"Fa bi ayyi aala'i rabbikumaa tukadzdzibaan artinya Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan." ayat - ayat Allah yang sering diulang-ulang yang ada dalam Qur'an Surah Ar-Rahman*. Beribu nikmat-Nya yang tak terhitung terkadang kita sering meremehkan, sebut saja nikmat bernafas. Selagi kita bernafas tentunya kita hidup. Selama kita hidup berapa kali kita dapat mensyukuri nikmat-Nya itu. Semakin banyak kita bersyukur maka Insha Allah, Allah SWT akan menambahnya. Amin YRA.

Yang perlu digaris-bawahi adalah sejauh mana langkah kita dalam mengisi hari-hari selama ini. Tidak cukup mengucapkan kalimat Alhamdulillah saja lalu larut dalam perayaan ulang tahun walau hanya dihadiri kaum kerabat dan keluarga terdekat. Kita sebagai hamba Allah dan umat yang beriman dalam mensyukuri nikmat perlu meningkatkan ibadah. Ibadah-ibadah yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan memohon kepada-Nya agar kita senantiasa untuk istiqomah dalam beribadah. Kurang lebih begitulah salinan catatan tausiah dalam majelis taklim, media agama sebagai wadah menimbah ilmu tauhid. Saya yang tak luput dari kesalahan, masih perlu banyak belajar dan belajar lagi, agar lebih paham mempelajari ilmu agama Islam. Alhamdulillah wasyukurillah mengakhiri tulisan tentang usia Empat Puluh Delapan Tahun ini, saya mengucapkan terima kasih pembaca.

Keterangan QS Ar-Rahman : 13,16,18,21,23,25,28,30
32,34,36,38,40,42,45,47,49,51,53,55,57,59,61,63,65,67,69,71,73,75 & 77

Salam
Arie Rachmawati

Rabu, 13 April 2016

Menepis Bayang Kasih by Rita Effendy (rie)

Yoando Crochet edisi :

Cenderamata Pernikahan
karya Arie Rachmawati

Cenderamata Ngunduh Mantu

Setiap kita menghadiri pernikahan teman, tetangga, saudara atau putra - putri teman kita, pastilah kita mendapatkan suvenir atau cenderamata sebagai tanda terima kasih, bentuknya pun beragam. Bermacam - macam pajangan di toko suvenir dijajakan para penjual, namaun tak satu pun menarik perhatian.Suatu hari saya terlibat diskusi dengan tante saya (Tante Nung) dalam obrolan panjang. Beliau mengusulkan untuk membuat bros rajutan selain khas karya sendiri juga tidak umum. 

Berawal dari itu akhirnya saya mencoba memulai, ternyata tak semudah dibayangkan. Berbagai ukuran rantai dicoba, dari ukuran paling kecil, sedang dan besar. Dan ukuran yang terakhir adalah hasil akhir yang sesuai dengan kotak wadahnya. Untuk menentukan kotak wadah bros rajutan memalui proses ukuran, warna dan tulisan dibelakang kotaksebagai tanda bahwa karya itu dari Yoando Crochet by Rie (Arie Rachmawati).

Untuk pelaksanaan itu saya dibantu putra bungsu Ardianto Ridho Putra (Edo) selain merancang kotak wadah, juga design kartu undangan. Untuk proses cetak saya percayakan kepada sahabatnya Edo, percetakan yang dikomandoi Hakim dan Sofyan Aziz. Menyenangkan kami bersama terlibat pekerjaan tsb. Tahap demi tahap melalui proses panjang, jauh hari sebelum menentukan tempat dan segala urusan lainnya yang berhubungan dengan acara tsb.

Mungkin ini satu jawaban nurani 'pasti bisa bila ada kemauan', saat bisa menyelesaikan tugas itu dengan deadline yang ditentukan sendiri.Proses pembuatan bros rajutan tak mengenal lelah, setiap saat merajut bahkan setelah mencapai angka 150 sesuai jumlah undangan, saya tetap merajut. Pembuatan bros rajutan dengan pembuatan rantai rajutan dari 60, 90 dan 111. Setelah itu saya membagi menjadi tiga bagian kelompok warna, 50 pcs untuk bros berwarna merah, 50 pcs untuk bros berwarna sembur (gradasi) dan 50 pcs untuk bros berwarna - warni (biru, kuning orange, pink, ungu dan hitam).





Supaya fokus ke penggarapan bros rajutan, saya sengaja meninggalkan dunia sosmed terutama facebook, tidak melakukan aktivitas apapun walau banyak tagged/mention kiriman foto/video dari teman, yang menyertakan nama saya. Fokus hari demi hari, dikerjakan dengan hati riang gembira, pagi hingga sore. Hiburan saya hanya mendengarkan tausiah dari radio yag berisi tausiah, musik dan berita lokal maupun dunia.

Seminggu sebelum hari H, dalam persiapan keberangkatan ke Jember, dan kotak kerdus berisi souvenir sudah dipacking, saya masih merajut. selain mengisi kekosongan waktu juga berjaga-jaga takut kekurangan suvenir. Alhamdulillah sudah mencapai jumla 200 lebih. Merajut menjadi kenikmatan sendiri Mungkin ini salah satu bentuk prestasi diri yang sangat berkesan sepanjang aktivitas merajut dua tahun terakhir ini. Bukan sekedar meringankan biaya acara, tetapi hasil karya tsb tak bisa dinilai dengan nominal rupiah, Lepas dari itu, semata saya melakukan dengan perasaan cinta dan berharap yang terbaik. Memenangkan tantangan diri dan bisa berbagi bahagia untuk para undangan sebagai bentuk 'tanda mata'. 

Terima kasih bauat temans yang senantiasa mendukung rajutan ini. Terima kasih buat segelintir orang yang meragukan kemampuan saya dan sempat memandang sebelah mata untuk pemilihan suvenir ini. Terima kasih untukmu yang sudah mampir dan membaca tulisan ini.



Salam
Arie Rachmawati 

Soulmate by KAHITNA (rie)