Kamis, 02 Februari 2012

TO REAP A DREAM by Rudi Pekerti



Bermula dari perkenalan di suatu acara musik yang diadakan oleh Rolling Stone Indonesia, jum'at pertama bulan Desember 2009 yang lalu. Saya sangat tersanjung, saat beliau memberikan kartu namanya dengan santun dan mengajak saya berbicara. Canggung? Jelas lah, siapa saya? siapa beliau?.

Namanya bapak DR.dr. Rudi Pekerti, MPH saat menyebut namanya pikiran saya serasa mengenal nama tersebut. Perlahan saya ingat, karena tak jauh dari tempat saya, saya melihat sosok musisi senior yang sangat familiar dengan tembang lawasnya yaitu Nuansa Bening, itu bang Keenan Nasution. Dan beliau yang saya sebutkan diatas adalah pencipta lagunya. Berbicara tentang pak Rudi Pekerti, tinggal googling nama beliau, maka akan munculnya sederet informasi, satu diantaranya bisa di klik dari youtube http://youtu.be/ffl9feyrDj4. Yang jelas beliau adalah sahabatnya pelatun tembang Nuansa Bening itu. Beliau juga pernah bekerja sama dengan musisi lainnya, tak lepas pula dengan musisi Fariz RM. Saya ingat benar, nama beliau ada di deretan lagu dalam album Peristiwa '77-'81 dengan judul lagu "Sri Panggung". 

Malam itu, saya dikenalkan oleh pak Gatot Triyono, KPMI mempunyai tugas kehormatan untuk acara yang berlangsung, yaitu (display) memamerkan koleksi piringan hitam karya musisi/pemusik/grup band era 60-70-80 yang berasal dari koleksi para anggota KPMI. Setelah jumpa acara tersebut, kami saling bertukar kabar melalui e-mail dan pesan singkat. Hingga suatu hari (27.04.2010) beliau menelpon saya, menanyakan apakah buku kiriman nya sudah diterima. Benar, saya sudah terima beberapa hari sebelum beliau menelpon itu. Beliau mienanyakan pendapatnya saya, tentu saya kebingungan untuk menyampaikan pendapat saya. Akhirnya saya bilang apa adanya, isi bukunya saya kurang paham. tetapi saya langsung tertarik pada lembaran ke 170 hingga 173 yang berisi dua sajak karya beliau. Ini pendapat saya, "Bagus, sajak yang terbalut bahasa persahabatan dengan istilah dalam dunia beliau, kedokteran." Sebenarnya sajak itu satu judul yaitu Menuai Mimpi kemudian ditulis ulang ke dalam bahasa Inggris. Sajak itu teruntuk bapak Muhilal, dimana pak Rudi Pekerti sebagi penulis buku biosketsa nya. Soal bahasa dalam sajak tersebut, saya jadi teringat puisi saya yang tertulis dengan inspirasi dunia farmasi. Hanya orang tertentu yang paham akan istilah-istilah itu.


Kemudian, beberapa waktu yang lalu, ketika saya membersihkan rak buku, buku pemberian beliau tertangkap mata saya, lalu saya sampaikan niat saya untuk menulis ulang sajak itu. karena yang tertulis dalam buku berjudul"Mengurangi Gizi Mikro Menjangkau Nurani, Mendunia" , buku tentang biosketsa Muhilal, Anak Desa Reksosari adalah buku yang sangat tidak umum oleh pembaca umum tentunya, maka saya ingin menjadikan sajak itu bisa dibaca oleh teman fesbuker atau teman dunia maya lainnya. Hal tersebut disambut baik oleh beliau, dan beliau menyemangati agar saya tekun menulis. Beliau juga memantau perkembangan penulisan saya melalui blog saya link http://rachmarie-riritemaram.blogspot.com





                                                                             EPILOG 
                            Dunia sangat cepat berubah, bergolak, tak terpetakan mestinya kita bersama


MENUAI MIMPI
rudi pekerti

I
tujuh dasawarsa setia
kaurobek lembar harian tanggalan
terpadu jawa, barat, tionghoa
terkuak fisika meresapi aneka quarts
ketika aku menguji beningnya nuansa cinta
kau terus mencari genesis di pelupuk atomnya embun
sesama kita menjelajah
kau terus mencari rumus kimia
rahasia tak bernama holo rbp

II
kata hatiku meyeruak ketika
retinolnya muhilal memastikan
oral vit.A lebih baik,
sayur hijau saja tak mencukupi gizi mikro,
kita terus menuai mimpi mencari cahaya
lubuk hati sinar mata kanak-kanak
sesepi laila gurun tuareg yang
menjelajah kelaparan via terra amanta
memecah simetri spontan sari quarks
mendulang energi semesta
sewaktu "persembahanku" pecah menebarkan
reaksi asimetri di dada

III
luc montaigner dan francoise sinoussi
memanen buah kesejatian integritas
membedah aids, mengejar vaksin
tanpa gallo yang galau

ah, seandainya kejujuran membersitkan
kesejatian berlaku dinegeriku, kawan
kita belah dinding buih palsu maya
mungkin semua bisa terjangkau, sesederhana
ubur-ubur hijau yang berpendaran

IV
serpihan informasi, quartz, cinta
menjalari sutera tertaut bunga sakura
menjati diri di atap kuil tua kyoto
rebah di dermaga bagan siapi-api,
anak tofi dan anak pelangi terus
memetik kejujuran menuai mimpi
bersua kenyataan menjati diri
terus mencari, menjati dunia
bak anak desa reksosari
di lorong sepi yang panjang
antara ada dan tiada
dalam lapar batin igau manusia


 TO REAP A DREAM
rudi pekerti

I
seven decades never mis,
page by pege u tear off
the javanese, western, chinese almanac
infolding phisics, tasting various quarts
And me, tasting the nuance color of love
is search the genesis in eyes of atomic dew,
And together we sail
is always explore chemistry magic formula
the unnamed secret of "holo-rbp."

II
My joy unfolding, whenever Muhila's
retinol validates oral vitamin A, better
And just bundles of green leaves, is not
enough to pass the ROA.

Always we reap dream for enlightment,
Shimmering sunshine in the children's
heart, as silence direct Laila from Tuareg's desert
to jump into 'hungriness" of Terra Amarta

spontaneous break of quarks core
to again earth's horizon of energy
when my offering breaks into

IIIluc montaigner and francoise sinoussi reap
the essence, purity of integrity
to dissect aids, to run for vaccine
whitout gallo ho, ho. ho. ho *)

Oh, ord if honesty deliver purity
of rain in my land, friend,
together we cut open every wall of
virtual bubles, may be we can
reach every corner, as simple as
a jelly fish spank green flouresence
in the life

IV
pieces of information, quarts, love
follow the silk road, stop by the sakura flower,
to seek self identity in the roof Old Kyoto's shrine
then lying down in the piers of Bagan Siapi-api
TOFI**) students and chlidren of rainbow
never stop prering up "the bud of honesty"
to reap dream, kiss by reality,
to ask oneself, to seek identity of genesis
like a boy from Reksosari village
passing the long silence alley;
in something and nothingness
into our hungry free unconcious soul

*) scathing
**) TOFI > Indonesian Olympic Physics Students, gathered from around Indonesia put on in a traning centre.


Semoga penulisan ulang dalam note ini dan beberapa akun saya lainnya, bisa bermanfaat buat teman fesbuker saya. Persahabatan tanpa mengenal status sosial, usia, gender, ras dan agama itu bisa dipupuk dari rasa saling menghormat idan menghargai masing-masing. Sampai detik ini saya masih merasa minder, bila beliau mengajak berbicara. Kami baru bertemu dua kali, saat acara diatas dan acara ulang tahun KPMI ke 5, 18.12.2010 lalu. Namun jalinan komunikasi itu dan saling mensupport seperti tubuh mengkonsumsi vitamin atau suplemen makanan, sangat bermanfaat dan dibutuhkan.

Terima kasih pak Rudi Pekerti, dari bapak lah saya belajar meski rasanya terlalu mendaki, Insya Allah saya akan mencobanya. Terima kasih buat masukan tentang puisi, cerpen, graffiti dan video klip saya. Terima kasih juga buat pak Gatot Triyono dan KPMI, inilah jalan yang menuntun saya, semoga MENUAI MIMPI atau To Reap A Dream nantinya ingin saya raih pada bidang lainnya.

Catatan : Sajak Menuai Mimpi - A Reap A Dream by Rudi Pekerti diambil dari buku Biosketsa MUHILAL Anak Desa Reksosari. Judul " Mengurangi Gizi Mikro Menjangkau Nurani, Mendunia" penulis Muhilal - Rudi Pekerti

Salam,
Arie Rachmawati